Bisnis.com, JAKARTA– Belum lama dilantik, Gubernur baru Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sudah melancarkan gebrakannya. BI memutuskan untuk mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan tambahan pada Rabu, 30 Mei 2018.
RDG Bulanan tambahan ini akan membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan. Sementara itu, RDG Bulanan regular akan tetap digelar sesuai jadwal.
Bloomberg melakukan survei pada 18 ekonom terkait RDG tambahan dan kemungkinan dikerek kembalinya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate).
Dari survei tersebut sebanyak 16 ekonom memprediksi BI Rate akan dikerek dari 4,50% menjadi 4,75%. Satu ekonom memprediksi tetap, dan satu ekonom lainnya memekirakan terkerek 5,00%
Para pembuat kebijakan di Indonesia seperti dikutip Reuters, Senin (28/5/2018) saat ini dinilai tengah berusaha untuk meningkatkan kepercayaan dunia pada negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.
Untuk itu diprediksi BI akan menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam pertemuan Rabu (30/5/2018).
Perry Warjiyo, yang dilantik sebagai gubernur minggu lalu, mengatakan pada hari Senin bahwa RDG 30 Mei bukan pertemuan darurat, tetapi BI akan mengurangi tekanan rupiah.
Bersamaan dengan pasar negara berkembang lainnya, Indonesia telah melihat arus dana keluar karena aset AS menjadi lebih menarik, karena meningkatnya suku bunga.
Bank Indonesia pada 17 Mei menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%.
Pada Jumat lalu, Perry mengatakan akan mengadakan pertemuan tambahan pada 30 Mei untuk membahas kondisi ekonomi dan moneter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel