Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. atau BTPN berencana menggantikan proses face-to-face dalam aktivasi akun Jenius menjadi video call.
Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan secara legal proses tersebut sebetulnya dapat diterapkan. “Ada POJK yang memungkinnkan video call menjadi pengganti face-to-face. Tapi mekanisme video call-nya seperti apa itu harus dipastikan lagi,” ucapnya, di Jakarta.
BTPN menilai penerapan video call untuk menggantikan proses tatap muka dalam aktivasi akun seperti Jenius butuh pembahasan lebih detil. Mekanisme video call yang terstandarisasi sebagai layanan bank harus seperti apa, inilah yang belum dimatangkan.
Oleh karena itu, BTPN belum dapat memberikan estimasi waktu kapan metode video call tersebut akan diterapkan. Pastinya, melalui panggilan video diharapkan pemanfaatan Jenius bisa lebih masif karena batasan lokasi semakin terkikis.
“Kalau pakainya video call, maka ini [Jenius] kan bisa diterapkan di seluruh jaringan kami se-Indonesia. Pengguna baru akan datang dari tempat-tempat baru pula,” ujar Anika.
Jenius besutan BTPN merupakan inovasi perbankan digital untuk segmen masyarakat yang identik dengan masyarakat urban plus melek teknologi. Jenius diklaim sebagai revolusi di bidang perbankan denagn proses digitalisasi yang dibangun sejak awal.
Melalui jenius, masyarakat dapat membuka rekening bank tanpa perlu datang ke kantor cabang dan menikmati berbagai layanan bank melalui aplikasi ponsel. Setelah diperkenalkan pertama kali pada Agustus 2016, Jenius berhasil mengintegrasikan elemen gaya hidup dan keuangan kepada kalangan urban.
Saat ini, secara keseluruhan BTPN menyediakan setidaknya sepuluh fitur di dalam aplikasi ponsel Jenius. Beberapa di antaranya Send It untuk transfer dan bayar tagihan, Pay Me untuk kirim permintaan uang, $Cashtag alias rekening pakai nama bukan angka, One Touch untuk akses Jenius pakai sidik jari, dan lainnya.
Anika menuturkan bahwa kehadiran Jenius jelas berimbas positif terhadap peningkatan jumlah nasabah BTPN. Per akhir tahun lalu, pengguna Jenius mencapai 600.000 orang. Fitur yang paling sering digunakan adalah Send It untuk fasilitas transfer uang.
“Sejauh ini 50% pengguna Jenius adalah user aktif. Untuk Jenius ini, kami akan terus tingkatkan fitur-fitur Jenius serta titik pusat layanannya,” ucap dia. Sekarang titik pusat layanan Jenius baru ada di tiga kota besar, yaitu DKI Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel