Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatatkan kinerja positif selama April 2018.
Direktur Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah per April 2018 meningkat 14,94% secara tahunan menjadi Rp42,68 triliun dari tahun sebelumnya Rp37,13 triliun.
“Penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Jateng masih tumbuh di atas rata-rata perbankan,” katanya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Peningkatan penyaluran kredit ini, dilakukan oleh Bank Jateng dengan mengurangi ketergantungan penyaluran kredit kepada proyek-proyek pemerintah daerah, dan lebih memilih meningkatkan penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Adapun untuk segmen korporasi, Bank Jateng membuat program khusus bagi pemerintah kabupaten dan kota agar bisa mendapatkan pinjaman lebih cepat dengan jaminan akan dibayar dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Dana pihak ketiga (DPK) Bank Jateng per April 2018 juga tumbuh tipis 1,67% secara tahunan, menjadi Rp56,03 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan jumlah tabungan yang tumbuh year on year sebesar 18,15%.
“Terjadi sedikit penurunan pada giro dan deposito tetapi tabungan mengalami pertumbuhan 18,15% secara tahunan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Jateng untuk meningkatkan dana murah [current account and saving accoung/CASA] sebagai target kami pada tahun ini,” jelasnya.
Adapun, total laba tahun berjalan sebelum pajak perseroan per April 2018 tercatat senilai Rp683,84 miliar. Torehan laba tersebut tumbuh 8,12% dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp632,48 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel