Mengapa Permata Lepas Astra Sedaya Finance?

Bisnis.com,30 Mei 2018, 17:18 WIB
Penulis: Abdul Rahman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk. mengumumkan telah melepas seluruh sahamnya di perusahaan pembiayaan PT Astra Sedaya Finance. Dari hasil pelepasan saham tersebut, Bank Permata meraup dana Rp2,8 triliun.

Richele Maramis, Head Corporate Affairs Bank Permata mengatakan, langkah pelepasan saham tersebut bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan memaksimalkan alokasi modal untuk pinjaman.

"Itu merupakan faktor penting untuk mendukung rencana strategis mereka dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan aset dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan," katanya kepada Bisnis, Rabu (30/5/2018).

Katharine Grace, Sekretaris Perusahaan Bank Permata melalui keterbukaan informasi mengatakan, penjualan saham ini merupakan transaksi afiliasi karena dilakukan dengan sesama grup Astra.

"Perseroan telah menjual dan menerima pembayaran penuh atas penjualan seluruh saham yang dimiliki dalam ASF sebanyak 237.609.990 dengan total harga penjualan senilai Rp2,8 triliun," katanya, Rabu (30/5).

Total saham yang dimiliki Bank Permata di ASF sebelum dijual sebanyak 25%. Saham ASF dilepas kepada PT Astra International Tbk. dan PT Sedaya Multi Investama. Astra menerima 178.207.492 saham dengan harga penjualan senilai Rp2,1 triliun. Sedangkan SMI menerima 59.402.498 atau senilai Rp700 miliar.

Hubungan afiliasi antara perseroan dengan Astra dan SMI adalah berdasarkan struktur pemegang saham, yaitu Astra merupakan pemilik 44,56% saham perseroan, dan juga merupakan pemilik 99,99% saham SMI.

Selain itu hubungan afiliasi antara perseroan dengan Astra dan SMI adalah berdasarkan hubungan kepengurusan, yaitu Suparno Djasmin yang menjabat sebagai wakil komisaris utama Bank Permata dan juga menjabat sebagai direktur Astra dan presiden direktur SMI serta Mark Spencer

Greenberg yang menjabat sebagai komisaris perseroan dan juga menjabat sebagai komisaris Astra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini