Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menargetkan laba sebesar Rp500 miliar hingga akhir 2018.
Direktur Finance dan Strategy Ade Cahyo Nugroho mengatakan pihaknya akan menggenjot pertumbuhan bisnis sebagai salah satu penopang utama kenaikan laba.
"Laba diproyeksikan sebesar Rp450 miliar-Rp500 miliar atau tumbuh 33% secara year-on-year (yoy)," sebutnya di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Adapun untuk kuartal II/2018, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu membidik kenaikan laba di kisaran 30%-40%.
Sebagai informasi, selama kuartal I/2018, BSM membukukan laba bersih sebesar Rp120,68 miliar. Realisasi tersebut tumbuh 33,7% dibandingkan dengan kuartal I/2017 yang sebesar Rp90,26 miliar.
Ade menjelaskan kenaikan laba tersebut didukung pertumbuhan bisnis pada semua sisi, termasuk pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK), dan aset. Hal itu membuat margin bagi hasil ikut meningkat.
Jumlah pembiayaan yang disalurkan BSM hingga Maret 2018 naik 10,47% secara yoy menjadi Rp61,22 triliun dari posisi sebelumnya yang senilai Rp55,42 triliun. Adapun penghimpunan DPK pada periode yang sama meningkat 16,26% menjadi Rp82,58 triliun dari sebelumnya yang sekitar Rp71,04 triliun.
"Penopang laba paling signifikan pada kuartal I/2018 adalah pertumbuhan bisnis. Pembiayaan, DPK, dan aset kami tumbuh sehingga margin bagi hasil naik. Selain itu, ada faktor efisiensi overhead cost yang ditekan menjadi hanya 1%-2%," tuturnya.
Selain itu, perseroan juga terus meningkatkan perbaikan kualitas pembiayaan sehingga beban pencadangan dapat berkurang.
"Kalau kualitas semakin baik, otomatis biaya pencandangan semakin rendah," tambah Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel