BMKG Ingatkan Angin Kencang 30 Km/Jam Bisa Melanda Maluku

Bisnis.com,31 Mei 2018, 16:03 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi.

Bisnis.com, AMBON—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat, terutama para nelayan tradisional agar mewaspadai potensi angin kencang lebih dari 30 KM/jam di wilayah perbatasan Maluku dan Banda, kabupaten Maluku Tengah.

Data di BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Kamis (31/5/2018), mencatat, angin kencang terjadi di kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD) yang merupakan daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3 T) yang berbatasan dengan Australia maupun Timor Leste.

Gelombang mencapai 4 meter berpeluang terjadi di laut Arafura, kabupaten Kepulauan Aru.

Sedangkan, gelombang mencapai 2,50 meter berpekuang terjadi di perairan Selatan pulau Ambon, laut Banda, laut Maluku, perairan Kepulauan Sermata hingga kepulauan Tanimbar, perairan kepulauan Kei hingga Aru.

Apalagi, sejumlah daerah di antaranya berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai petir. Adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini