Inggris Yakinkan Pasca-Brexit akan Berjalan Mulus

Bisnis.com,04 Jun 2018, 18:53 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Brexit./Bloomberg

Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintahan Inggris percaya diri tidak akan terjadi ‘kiamat’ setelah Brexit. Juru Bicara PM Inggris Theresa May menyampaikan hal tersebut sambil merespons laporan bahwa para pejabat memperkirakan terjadinya kekurangan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan jika kesepakatan tidak juga tercapai.

“Sejumlah besar pekerjaan dan pengambilan keputusan telah sesuai dengan ‘rencana tanpa kesepakatan’ kami. Dan bahwa tidak ada satu pun hal tersebut [kekhawatiran para pejabat] yang akan terjadi,” katanya seperti dikutip Reuters, Senin (4/6/2018).

Namun, dia mengulangi, bahwa pemerintahan sangat yakin dapat menghasilkan kesepakatan Brexit yang baik.

Adapun pembicaraan Brexit kembali lagi dalam pekan ini seiring dengan PM Theresa May akan mengambil keputusan penting untuk menentukan masa depan hubungan pabean dengan Uni Eropa. Adapun dia akan mengajukan sepaket proposal terkait pabean ke hadapan UE di dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada akhir bulan ini.

Sejauh ini, ada kecenderungan bahwa May tidak dapat mengundur waktu lebih lama lagi. Namun, seni memperlambat waktu telah menjadi corak pemerintahannya mengingat terlalu banyak batas waktu yang terlewati.

May dan kabinetnya yang terdiri dari 11 menteri telah terkunci selama sebulan membicarakan proposal yang cocok untuk menghindari isu perbatasan dengan Irlandia. Baik Inggris maupun UE memiliki pendapatnya masing-masing yang menyebabkan kasus ini tak terselesaikan.

“Bagi kami, satu-satunya garis merahnya adalah kami tidak akan diperlakukan berbeda oleh Britania Raya, bahwa tidak akan ada hambatan perdagangan antara Irlandia Utara dan pasar terbesar kami, Britania Raya,” kata Ketua Partai Democratic Unionist, Arlene Foster.

Foster menambahkan, pihaknya akan menilai segala preposisi yang ditawarkan oleh May. Bahwa dia mengetahui, May tidak akan melewati garis batas merah tersebut karena Irlandia tidak akan mendukungnya.

“Dia [May} tahu bahwa dia tidak dapat membawa apapun yang dapat melewati garis merah atau kami tidak akan memberikan dukungan kepada mereka,” imbuhnya.

Adapun Britania Raya akan menyerahkan sepaket proposal untuk kebijakan Brexit pada pertemuan pemimpin Uni Eropa bulan ini. Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid JavidJavid mengatakan, persetujuan proposal itu di dalam diskusi tingkat menteri akan memberikan kemajuan di dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Uni Eropa pada 28-29 Juni 2018

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini