Karhutla: Sumsel Perketat Pengawasan di 4 Daerah

Bisnis.com,04 Jun 2018, 12:29 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Asap mengepul dari kebakaran lahan gambut/Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sulsel) memperketat pengawasan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di empat kabupaten yang ada di provinsi itu agar tidak terjadi bencana asap saat Asian Games 2018.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah mengatakan keempat daerah tersebut meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin yang letaknya berdekatan dengan Kota Palembang.

"Kalau OKI, OI dan Muba serta Banyuasin aman dari kebakaran, maka Asian Games di Palembang juga aman," ujarnya, Senin (4/6/2018).

Iriansyah menjelaskan mayoritas lahan di kabupaten tersebut merupakan lahan gambut yang sulit dipadamkan jika terjadi karhutla.

Secara keseluruhan, luas lahan gambut di Sumsel mencapai 1,48 juta hektare (ha) dari total luasan provinsi itu yang mencapai 8,37 juta ha.

"Gambut banyak tersebar di OKI, OI dan Muba selain ada pula di Banyuasin, Musi Rawas dan Muara Enim," ungkapnya.

BPBD Sumsel juga terus melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk merekayasa cuaca di langit Sumsel.

"Dalam sehari, ada 1 ton garam disemai di langit untuk terjadi karhutla dan akan kami lakukan sampai Oktober nanti," tutur Iriansyah.

Penyemaian garam tersebut sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir. Selain itu, BPDB Sumsel sudah meminta bantuan sepuluh unit helikopter waterbombing, yang akan digunakan khusus untuk patroli dan pemadaman melalui udara saat terjadi karhutla.

Dari empat daerah tersebut, OKI mendapat perhatian lebih dari BPBD, TNI, Polri, dan Tim Manggala Agni. Pasalnya, daerah ini disebut sebagai daerah rawan kebakaran karena memiliki lahan gambut terbanyak.

Kepala Manggala Agni Daops III OKI Tri Prayogi menyebutkan ada sekitar 60 personil patroli di wilayah itu, yang berpatroli 24 jam mengawasi lahan gambut untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Pengawasan ketat tersebut diklaim berhasil. Hal ini ditunjukkan dari tidak ada lagi kabut asap akibat karhutla dalam kurun waktu 2015-2018. 

"Ini bukti kerja tim. Bukan hanya kerja tim Manggala Agni saja, tapi juga kerja polisi dan anggota TNI. Termasuk masyarakat sekitar juga, kami libatkan dengan adanya Desa Peduli Api," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini