Bursa China Rebound, Bursa Hong Kong Menguat

Bisnis.com,04 Jun 2018, 16:51 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bursa China/ smh.com.au

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China sukses membukukan rebound pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018), ditopang rebound saham konsumer dan real estat.

Meski demikian, penguatan indeks dibatasi kekhawatiran atas bertahannya risiko kredit dan saat investor mencermati perkembangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS).

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,52% atau 16,05 poin di level 3.091,19, setelah berakhir melemah 0,66% atau 20,34 poin di posisi 3.075,14 pada perdagangan Jumat (1/6).

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,98% atau 36,99 poin di level 3.807,58, setelah ditutup melemah 0,84% atau 31,79 poin di posisi 3.770,59 pada perdagangan terakhir pekan lalu.

Dilansir dari Reuters, Fitch Ratings menyatakan tindakan keras terhadap utang adalah risiko utama bagi pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu serta akan memiliki pengaruh signifikan untuk ekonomi global.

“Khususnya pasar negara berkembang dengan ketergantungan komoditas yang tinggi atau hubungan perdagangan dengan China yang erat,” jelas Fitch Ratings.

Di sisi lain, China pada Minggu (3/6/2018) memperingatkan AS bahwa kesepakatan apa pun yang dicapai mengenai perdagangan dan bisnis antara kedua negara akan batal jika Washington menerapkan tarif dan langkah perdagangan lainnya.

Sektor konsumer dan real estat mendorong penguatan pada indeks saham, masing-masing dengan kenaikan 3,3% dan 3,5%.

Saham dengan persentase penguatan terbesar pada indeks Shanghai adalah Fuda Alloy Materials Co Ltd (+10,01%), diikuti Qingdao Tianhua Institute of Chemistry Engineering Co Ltd (+10%) dan Guangdong Champion Asia Electronics Co Ltd (+9,99%).

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 1,66% atau 505,07 poin di level 30.997,98 pada perdagangan hari ini, penguatan di perdagangan hari ketiga berturut-turut.

Bursa saham Hong Kong mengikuti penguatan bursa Asia, ditopang kuatnya data pekerjaan di AS yang mengimbangi kekhawatiran bahwa perang tarif antara Amerika Serikat dan sejumlah negara dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini