AKSI KORPORASI
Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank MNC Internasional Tbk. (Bank MNC) memastikan rencana untuk melakukan ekspansi bisnis secara anorganik belum akan direalisasikan setidaknya hingga tiga sampai empat tahun mendatang.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, manajemen Bank MNC menyatakan hendak mengakuisisi bank umum kegiatan usaha (BUKU) I atau II guna memperluas jangkauan bisnis perseroan. Bank yang hendak dipilih merupakan bank yang memiliki fokus bisnis yang sama, yakni segmen kredit konsumer.
Direktur Bank MNC Chisca Mirawati menegaskan rencana ekspansi anorganik tersebut belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini sesuai dengan keputusan perseroan di dalam rencana bisnis bank.
"Setelah empat tahun ke depan barulah mungkin akan [dipikirkan] rencana itu lagi," ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Rencana akuisisi bank sebelumnya ditargetkan sebagai salah satu strategi untuk mendorong perseroan segera naik kelas ke BUKU III pada 2023. Pada pengujung tahun lalu modal inti Bank MNC sempat merosot tetapi berkat perbaikan kinerja sepanjang kuartal I/2018 maka perseroan dapat bertahan sebagai BUKU II.
Kini Bank MNC terus berupaya memperkuat bisnisnya, seperti melalui revisi susunan direksi. RUPS Bank MNC pekan lalu juga menyetujui rencana penambahan modal perseroan yang diputuskan pada RUPSLB. Peningkatan modal perseroan ini ditempuh melalui mekanisme rights issue dengan target Rp500 miliar.
Direktur Bank MNC Widiatama Bunarto mengatakan, dengan tim manajemen baru serta modal inti yang kuat maka perseroan akan lebih mampu menjalankan fase kedua transformasinya, yaitu fokus memperkuat bisnis.
"Ke depan, kami akan semakin meningkatkan penetrasi pasar ke konsumer dan ritel yang didukung segmen komersil dan korporasi," tuturnya.
Memulai 2018, perseroan membukukan laba sebesar Rp94,8 pada kuartal pertama tahun ini atau naik 294% secara year on year. Laba berhasil diraup perseroan setelah mengalami kerugian pada akhir tahun lalu. Kenaikan laba siginifikan ini ditopang oleh peningkatan tajam dari laba operasional perseroan yang mencapai Rp126,6 miliar per 31 Maret 2018 atau tumbuh 295% (yoy).
Adapun, dari sisi rasio keuangan tercatat keberhasilan Bank MNC terkait dengan kualitas kredit yang terjaga tampak dari penurunan NPL gross dari 7,23% per akhir tahun lalu menjadi 5,76% per kuartal pertama tahun ini. Sementara itu, rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif juga berhasil diturunkan dari 5,08% menjadi 4,13%. Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi terhadap biaya operasional terlihat dari menurunnya rasio BOPO dari 121,51% (per 31 Maret 2017) menjadi 69,39% (31 Maret 2017).
Dari sisi permodalan, KPMM yang sebesar 13,58% per akhir tahun lalu menjadi 14,59% per 31 Maret 2018 akibat pemilihan aset dan setoran modal serta laba. Proses permodalan bank akan semakin menguat lagi karena perseroan dalam proses rights issue dengan nilai maksimal Rp489 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel