Hari Keenam, Rupiah Sukses Perpanjang Ketangguhan

Bisnis.com,04 Jun 2018, 18:38 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan hari keenam berturut-turut, Senin (4/6/2018), sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang di Asia.

Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,13% di Rp13.878 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 26 poin atau 0,19% di Rp13.870.

Dengan demikian, mata uang Garuda telah menguat sebesar 331 poin dari pelemahan terakhirnya di level Rp14.209 pada akhir perdagangan Rabu (23/5/2018). Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp13.858 – Rp13.898 per dolar AS.

Mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau juga menguat, dipimpin dolar Singapura sebesar 0,38% dan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,28%.

Di sisi lain, rupee India dan yen Jepang masing-masing terpantau melemah 0,14% dan 0,02% pada pukul 17.41 WIB.

Dilansir dari Bloomberg, meredanya risiko politik di Eropa menopang sentimen untuk mata uang regional, bahkan ketika ancaman perang dagang terlihat.

Di sisi lain, laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang dirilis Jumat (1/6/2018) waktu setempat menunjukkan data nonfarm payroll (NFP) naik 223.000 dan tingkat pengangguran turun ke level terendah pada 3,8%.

Angka ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin mengetat, sekaligus mendorong spekulasi bagi bank The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali tahun ini.

“Stabilnya situasi politik di zona Eropa menopang sentimen untuk mata uang Asia. Data pekerjaan AS tidak memberi dampak besar karena pasar telah siap untuk empat kali penaikan [suku bunga] oleh The Fed tahun ini,” ujar Ken Cheung, seenior Asian FX strategist di Hong Kong.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,40% atau 0,378 poin ke level 93,778 pada pukul 17.31 WIB.

Indeks dolar dibuka dengan kenaikan tipis 0,011 poin atau 0,01% di level 94,167 pagi tadi, setelah berakhir naik 0,19% atau 0,177 poin di posisi 94,156 pada perdagangan Jumat (1/6).

Dilansir dari Reuters, dolar AS berbalik melemah di tengah ketidakpastian atas potensi risiko politik yang menekan prospek jangka pendek, meskipun diimbangi oleh rilis data tenaga kerja AS yang optimistis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini