Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Keuangan PT Maybank Indonesia Tbk. Thilagavathy Nadason mengatakan belum akan menaikkan deposito counter rate meski Lembaga Penjaminan Simpanan telah menaikkan tingkat bunga penjaminan.
Dia mengatakan, pihaknya akan wait and see terlebih dahulu, dan melihat langkah apa yang dilakukan bank lain untuk perubahan tersebut. Selain itu, perseroan juga menghindari naiknya biaya dana akibat kenaikan bunga depositoyang nantinya akan mengerek suku bunga pinjaman.
“Kalau suku bunganya naik, mau tidak mau suku bunga kredit naik, kami kan mau suku bunga kredit tetap konstan, minimal stabil karena sudah achieve satu equilibrium. Jadi, dari pribadi bank sendiri kami mau tetap menjaga agar suku bunga deposito jangan dinaikkan dulu sekaligus,” katanya, Rabu (6/6/2018).
Selain itu, dia menilai saat ini likuiditas di pasaran juga masih cukup longgar, terutama likuiditas dalam mata uang Rupiah. Apalagi, melihat pertumbuhan kredit yang tidak begitu tinggi pada awal tahun ini, dia menyatakan Maybank masih akan menunda untuk melakukan penyesuaian suku bunga deposito.
“Kalian tahu sekarang persaingan kredit tidak begitu keras di tahun ini, jadi likuiditasnya tetap ada,” tambahnya.
Maybank sampai saat ini belum menaikkan suku bunga pinjaman maupun simpanan dalam Rupiah. Kendati demikian, untuk suku bunga dalam valuta asing, perseroan sudah menaikkannya sejak Februari tahun ini.
“Supaya kita tidak behind the curve karena kalau kita behind the curve tentu akan ada tekanan-tekanan terhadap currency-nya ya,” ujarnya.
Saat ini, suku bunga deposito yang ditetapkan oleh Maybank untuk simpanan berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan adalah 4,75% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel