Inggris Bersikukuh Dukung Kesepakatan Nuklir Iran

Bisnis.com,07 Jun 2018, 09:32 WIB
Penulis: Newswire
Fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz/Reuters-Presidential Official Website-Handout

Bisnis.com, LONDON - Inggris menyampaikan pesan tegas atas dukungannya terhadap kesepakatan nuklir Iran yang "dipunggungi" Presiden AS Donald Trump.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Downing Street pada Rabu (6/6)bahwa Inggris mendukung kuat kesepakatan nuklir Iran, setelah Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan itu.

Seorang juru bicara May mengeluarkan perincian mengenai pertemuan bilateral tersebut, yang dilakukan setelah Netanyahu membahas masalah yang sama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Juru bicara May, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (7/6/2018), mengatakan, "Mereka membahas Iran; Ibu Perdana Menteri kembali menyampaikan komitmen kuat kami pada Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA) sebagai cara terbaik untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir. Mereka sepakat mengenai perlunya untuk menghadapi kegiatan Iran yang merusak kestabilan di wilayah itu."

Mengenai Suriah, kedua pejabat tersebut sepakat pentingnya melihat diakhirinya konflik itu dan penderitaan kemanusiaan yang dalam, dan dipeliharanya kestabilan di negara lain di wilayah tersebut, kata juru bicara itu.

Juru bicara tersebut menambahkan May memberitahu Netanyahu bahwa ia sangat prihatin dengan serangan roket baru-baru ini dari Jalur Gaza dan, sebagai teman Israel, kembali menyampaikan dukungan Inggris bagi "hak Israel untuk membela diri". May juga mengatakan rakyat Palestina juga memiliki hak untuk memprotes tapi penting bahwa protes itu berjalan damai.

"Namun, May mengatakan ada keprihatinan mengenai banyaknya korban jiwa di Jalur Gaza dalam beberapa pekan belakangan, dan seputar penggunaan peluru aktif oleh Israel. Perdana Menteri menyampaikan pentingnya untuk melihat situasi di Jalur Gaza dengan cepat mereda dan semua pihak kembali ke arah perundingan langsung bagi penyelesaian dua-negara," kata juru bicara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini