NTT Ajak Produsen Pakan Ternak Bangun Fasilitas Produksi

Bisnis.com,07 Jun 2018, 09:34 WIB
Penulis: Newswire
Jagung merupakan salah satu bahan pokok pakan ternak./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, KUPANG—Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Timur akan mendatangkan investor untuk industri pakan ternak khusus ayam di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Secara jangka panjang perlu kita datangkan investor untuk pakan ternak di NTT ini karena kebutuhan akan pakan ternak ayam di NTT bisa mencapai 80 persen," kata Sekretaris TPID NTT Naek Tigor Sinaga di Kupang, Kamis (7/6/2018).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil rapat yang digelar pada Selasa (5/6) lalu dengan sejumlah instansi terkait serta dengan para peternak ayam di NTT.

TPID NTT sendiri melihat bahwa potensi pengembangan ayam pedaging di NTT sangat dibutuhkan saat ini. Mengingat kebutuhan akan ayam di NTT bisa terbilang cukup tinggi.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya permintaan pasokan ayam pedaging serta telor ayam yang didatangkan dari provinsi lain di NTT yakni dari Sulawesi serta dari Jawa Timur.

Namun menurutnya sebelum mendatangkan investor pakan ternak di NTT terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan untuk mencari tahu berapa persen potensi industri tersebut di NTT.

"Kita uji kelayakan terlebih dahulu kira-kira berapa persen potensi industri tersebut mengingat kita akan datangkan investor di daerah ini," tuturnya.

Disamping mendatangkan investor pakan ternak, pihaknya juga akan memberikan pelatihan kepada peternak-peternak ayam rakyat agar lebih baik lagi dalam beternak ayam sehingga memiliki hasil ternak yang bagus.

"Sehingga kita tak perlu mendatangkan ayam pedaging dari daerah lain di luar NTT," tambahnya.

Sejauh ini menurutnya jika harga ayam di tingkat produsen di pulau Jawa naik, otomatis akan berakibat pada kenaikan harga di Kupang.

"Saat ini bisnis peternakan ayam mulai dikembangkan di Kabupaten Belu. Kami berharap pengusaha dan peternak di daerah lain juga tertarik untuk mengembangkannya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini