Pelindo IV Terbikan Obligasi Rp3 Triliun

Bisnis.com,11 Jun 2018, 15:27 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV Doso Agung (dari kiri ) berbincang dengan Direktur Muhammad Asyari , Direktur Yon Irawan, dan Direktur Farid Padang, seusai paparan publik dalam rangka penawaran umum obligasi I Pelindo IV Tahun 2018, di Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) akan menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun pada awal semester kedua mendatang untuk pelunasan utang dan ekspansi kapasitas.

Berdasarkan catatan Indo Premier Sekuritas sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek ini, masa penawaran umum obligasi ini akan dilakukan pada 28 Juni 2018 mendatang. Masa penawaran awal sudah berakhir pada pekan lalu.

Obligasi ini merupakan obligasi pertama yang diterbitkan oleh perseroan dan dikenal dengan Obligasi I Pelindo IV Tahun 2018. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai obligasi dengan tanpa jaminan atau clean basis.

Obligasi ini akan diterbikan dalam 3 seri, yakni Seri A tenor 5 tahun, Seri B tenor 7 tahun, dan Seri C tenor 10 tahun. Olbligasi ini mendapatkan peringkat idAA dari Pefindo dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 5 Juli 2018.

Indikasi tingkat kupon per tahun untuk ketiga seri tersebut yakni Seri A 7,75%  8,50%, Seri B 8,50%9,35%, Seri C 8,75%  9,75%. Kupon akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Adapun, rencana penggunan dana obliagasi ini yakni 59% untuk pelunasan pokok pinjaman, 33% untuk pembiayaan program-program investasi, dan 8% untuk pembelian aset fasilitas pelabuhan.

Indo Premier Sekuritas mencatat sejumlah pertimbangan investasi atas obligasi ini, yakni pertama, Pelindo IV merupakan pemimpin pangsa pasar di Kawasan Timur Indonesia dengan hambatan masuk usaha yang tinggi. Kedua, lokasi pelabuhan yang strategis dan siap untuk melayani pertumbuhan regional hinterland yang tinggi.

Ketiga, basis pelanggan yang setia dan beragam dari berbagai wilayah geografi dan jenis industri. Keempat, dukungan yang kuat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat.

Kelima, kapabilitas manajemen yang kuat dan berpengalaman dibidang jasa kepelabuhan. Keenam, neraca keuangan dan aliran kas yang kuat untuk menyokong liabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini