Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan siap membiayai sebagian kebutuhan dana PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang pada semester kedua tahun ini diproyeksi mencapai sekitar US$2,5 miliar.
Terkait dengan rencana penyaluran kredit untuk PLN, bank pelat merah tersebut mengusulkan skema penyaluran kredit dengan tenor antara 5 tahun-7 tahun, dengan bunga mengambang.
Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto mengatakan, saat ini negosiasi perihal tenor dan pricing pinjaman tengah didiskusikan bersama pihak PLN.
“Rate-nya floating, karena dia menggunakan time deposit plus-plus, nah plus-plusnya ini yang masih kita negosiasi, harapannya semua bank dapat rate yang sama. Harapannya ya setinggi mungkin, kalau PLN kan berharap serendah mungkin, akhirnya mungkin sekitar deposito plus 3, mungkin sekitar itu lah. Untuk tenor biasanya 5-7 tahunan, tetapi harus dilihat dulu pembangun capital expenditure-nya,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (10/6/2018).
Lebih lanjut, Kuswiyoto mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pembiayaan kepada PLN sesuai dengan pipeline pembiayaan BRI. Meski begitu dia belum bisa menyebutkan berapa penawaran pembiayaan yang telah diajukan.
“Kami sudah ada pipeline untuk pinjaman kepada PLN tetapi bentuknya rupiah. Untuk angka persisnya berapa pinjamannya belum ada, tetapi kami sudah siapkan plafonnya,” katanya
Dia menyatakan, besaran nilai pembiayaan akan menyesuaikan dengan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) BRI. “BMPK kami kan terbatas, sudah penuh banget, jadi nanti kami mengikuti BMPK, pokoknya kami mentokin sampai BMPK, all out lah untuk mendukung PLN,” katanya.
Sebagaimana diketahui, PLN menyatakan sedang mencari sumber pinjaman perbankan senilai US$2,5 miliar pada semester II/2018 untuk mendanai sejumlah proyek elektrifikasi di Pulau Sumatra dan Sulawesi. Sumber dana tersebut diharapkan diperoleh dari pinjaman perbankan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel