Petani Prancis Protes Penggunaan CPO Impor oleh Perusahaan Total

Bisnis.com,11 Jun 2018, 20:43 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah petani Prancis memblokade akses ke depot minyak dan tiga penyulingan minyak menggunakan kayu dan puing bangunan sebagai bagian dari protes masyarakat terhadap rencana pemerintah yang mengizinkan perusahaan Total untuk menggunakan minyak kelapa sawit impor.

Para petani tersebut khawatir akan dampak pada produksi minyak nabati lokal, yang selanjutnya dapat merenggangkan hubungan antara sektor pertanian terbesar Uni Eropa dan pemerintahan di bawah Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Masyarakat Prancis sebelumnya banyak yang menyepakati keputusan Makron untuk menaruh harga yang lebih adil bagi petani bahan minyak nabati pada tahun lalu.

Menteri Pertanian Prancis Stephane Travert mengatakan pada Senin (11/6) bahwa aksi petani tersebut ilegal dan pemerintah tidak akan membatalkan keputusannya untuk mengizinkan Total menggunakan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) impor.

“Ada 13 lokasi Total yang diperkirakan ditutup pada Senin pagi waktu setempat setelah sebelumnya 5 lokasi ditutup pada Minggu [10/6],” ujar Christiane Lambert, Presiden FNSEA (federasi persatuan pertanian nasional Prancis), dikutip dari Reuters, Minggu (11/6).

Depot minyak milik Total dan produksi penyulingan Gonfreville sebanyak 253.000 barel per hari ikut ditahan para petani untuk tidak beroperasi. Selain itu, penyulingan Feyzin yang memproduksi 109.000 barel per hari dan 102.000 barel per hari hasil penyulingan Grandpuits turut ditutup.

Produsen minyak dan gas tersebut mengoperasikan lima penyulingan dan sembilan depot minyak di Prancis. Pada Minggu pihak Total mengatakan bahwa dua lokasi depot minyaknya telah dikepung aksi demo petani. Namun, pihak Total telah merundingkan langkah bersama dengan pihak berwajib untuk menekan potensi kerugian.

Total mengimbau para kliennya tidak terburu-buru berpindah ke stasiun minyak lain untuk memenuhi kebutuhan pasokannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini