Efek THR, BI Sulut Proyeksi Laju PDRB Terjaga Tinggi

Bisnis.com,12 Jun 2018, 16:51 WIB
Penulis: Kurniawan A. Wicaksono
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo (tengah) bersama jajaran Pemprov Sulut (dari kanan ke kiri) Kabag Perekonomian dan SDA Sony Runtuwene, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan jenny Karouw, dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edison Humiang dalam Bincang Ramadan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah. /Bisnis-Kurniawan A. Wicaksono

Bisnis.com, MANADO – Kendati berisiko mengerek tingkat inflasi, pembelanjaan tunjangan hari raya berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo. Potensi ini tercermin dari jumlah penarikan uang dari perbankan di Bumi Nyiur Melambai yang terus mengalami peningkatan.

“Jadi kalau biasanya katakanlah bank itu sehari paling narik Rp200 miliar. Ini dalam beberapa hari ini saja sudah hampir Rp1 triliun. Jadi, uang begitu banyak untuk menghadapi libur panjang maupun Lebaran,” ujarnya, seperti dikutip pada Selasa (12/6/2018).

Adanya tunjangan hari raya (THR) itu diperkirakan akan mendorong konsumsi rumah tangga yang selama ini masih menjadi komponen pengeluaran terbesar dalam laju produk domestik regional bruto (PDRB).

BI, sambung Soekowardojo, memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sulut pada kuartal II tidak jauh berbeda dengan capaian kuartal sebelumnya 6,68%. Dengan demikian, performa satu tahun ini berpotensi lebih tinggi dari capaian tahun lalu.

“Kalau di kuartal II ini bisa 6,7% atau 6,6%, nanti di 2018 [full year] Sulawesi Utara bisa lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang 6,3%,” imbuhnya.

Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), dengan laju pertumbuhan PDRB sebesar 6,68% pada kuartal I/2018, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,43%. Komponen pengeluaran ini masih mendominasi dalam struktur PDRB sebesar 45,87%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini