Bisnis.com, JAKARTA - PT Prudential Life Assurance meminta nasabah tidak khawatir terhadap hasil investasi di tengah kondisi pasar yang volatile.
Chief Investment Officer PT Prudential Indonesia Novie Imelda menyampaikan fenomena yang terjadi saat ini merupakan koreksi jangka pendek setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) di bawah 6.000, sehingga berpengaruh terhadap hasil investasi pada kuartal I/2018.
Kendati hasil investasi secara kuartalan tercatat negatif, tetapi tidak serta merta hasil investasi nasabah negatif. Dia menjelaskan, hasil investasi nasabah adalah nilai tunai yang tercantum di dalam polis nasabah masing-masing.
Cara menghitung hasil investasi nasabah yakni dengan mengalikan jumlah unit yang dimiliki dengan harga unit saat ini. Naik turunnya harga unit dari awal investasi dan metode pembayarannya tentu akan menentukan besaran nilai tunai tersebut.
Sementara itu, hasil investasi perusahaan dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah naik turunnya harga pasar portofolio investasi dari waktu ke waktu. Lebih lanjut, terkait pemberitaan hasil investasi yang menurun 149% pada kuartal I/2018 dinilai kurang tepat.
"Tidak umum membandingkan hasil investasi jangka panjang secara kuartalan, di mana pasar lebih bergejolak. Sebaiknya investasi selalu dibandingkan di jangka panjang, minimal pergerakan setahun penuh (12 bulan), tidak per 3 bulan," jelasnya dalam hak jawab terkait pemberitaan 'Kinerja Kuartal I, Hasil Investasi Prudential Anjlok 149%' yang dimuat 'Bisnis Indonesia", Selasa (12/6/2018).
Dia meyakini nasabah yang telah memiliki polis asuransi unit linked pada 5 tahun lalu telah mencatatkan keuntungan lebih tinggi. Menurutnya, adanya volatilitas pasar ini justru menjadi kesempatan bagi nasabah maupun calon nasabah untuk menambah investasinya pada asuransi unit linked.
"Pada saat koreksi sekarang sebenarnya dapat dilihat sebagai kesempatan untuk menambahkan porsi investasi dengan membeli di harga yang lebih murah," imbuhnya.
Dia meminta nasabah tidak perlu khawatir terhadap polis yang telah dimiliki. Investasi pada asuransi unit linked dinilai masih menjanjikan karena fundamental Indonesia yang masih kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel