4 Kabupaten di NTT Dilanda Kekeringan Ekstrem

Bisnis.com,14 Jun 2018, 09:28 WIB
Penulis: Newswire
Gagal panen akibat bencana kekeringan/Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, KUPANG  - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Tini Thadeus mengatakan saat ini terus memantau dampak kekeringan ekstrem yang melanda sejumlah kabupaten di provinsi setempat.

"Sudah ada peringatan dini dari BMKG terkait kekeringan ekstrem di beberapa tempat maka tetap kami sikapi. Melalui petugas di daerah terus memantau dampaknya untuk mengambil langkah penanganan," katanya di Kupang, Kamis (14/6/2018).

Dikatakan,terdapat sejumlah titik wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem yang menyebar di empat kabupaten yakni Sumba Timur, Lembata, Nagekeo, dan Rote Ndao.

Kebutuhan yang paling mendesak dilakukan dalam menghadapi bencana kekeringan yakni memastikan pasokan air baku yang memadai ke titik-titik yang terdampak.

"Memang BPBD di setiap daerah sudah disiagakan dengan berbagai macam stok logistik namun yang paling dibutuhkan ketika bencana kekeringan itu soal pasokan air," ujarnya.

Tini berharap masing-masing pemerintah kabupaten yang terdampak kekeringan ekstrem agar menyiapkan anggaran penanggulangan bencana.

"Anggaran yang dimaksud seperti untuk kebutuhan operasional untuk mengerahkan mobil-mobil tangki untuk pasokan air baku," tambahnya.

Selain itu, ia meminta agar pada titik-titik wilayah kekeringan dapat diperbanyak pembangunan sumur bor karena tidak memerlukan waktu yang lama.

Ia mengemukakan terus memantau dampak kekeringan ekstrem tersebut dan jika sudah meluas maka ia meminta pemerintah kabupaten bersama BPBD setempat untuk mengajukan permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami di provinsi siap memfasilitasi, yang penting permohonan bantuan dilengkapi dengan persyaratan yang ada seperti surat pernyataan bencana dan proposal bantuan yang diajukan," tambah Tini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini