Wall Street Mulai Kebal Terhadap Isu Perang Dagang

Bisnis.com,16 Jun 2018, 15:36 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA— Ketakutan investor dan kalangan pasar modal terhadap isu perdagangan global yang menekan bursa Amerika Serikat selama beberapa bulan terakhir dinilai mulai mereda.

“Pasar mulai dapat mengatasi sentimen perang tarif,” ujar Chuck Carlson, Chief Executive Office Horizon Investment Services, dikutip melalui Reuters, Sabtu (16/6/2018).

Para analis di Amerika Serikat (AS) meyakini ketakutan para investor mulai memudar. Pasalnya, di tengah tensi perang dagang yang memuncak, sejumlah indeks acuan pasar modal Paman Sam hanya mengalami koreksi terbatas.

Berdasarkan data Bloomberg, Indeks S&P 500 terkoreksi 2,83 poin atau 0,10% ke level 2.779,566 pada sesi penutupan perdagangan, Jumat (15/6/2018) waktu setempat. Pelemahan disusul oleh Indeks Dow Jones Industrial Average yang ditutup melemah 84,83 poin atau 0,34% ke level 25.090,48.

Sementara itu, Indeks Nasdaq Komposit terkoreksi 14,66 poin atau 0,19% menuju level 7.746,38.

Peter Tuz, President of Chase Investment Counsel menyebut isu perang dagang sebagai “cry-wolf syndrome”.

“Saya pikir orang mencemaskan perang tarif serta ketidapkastian global. Akan tetapi, mereka mulai berpikir bahwa ini merupakan cara negosisasi,” jelasnya.

Reuters mencatat, pada 1 Maret 2018, Indeks S & P 500 terkoreksi 1,3% saat Trump mengumumkan tarif besar untuk impor alumunium dan baja. Langkah itu untuk melindungi produsen di Amerika Serikat.

Kemudian, Indeks S&P 500 kembali tergerus 2,1% saat tensi perang dagang antara AS dan China meningkat, Maret 2018. Padahal, sejauh ini Trump baru mengeksekusi kenaikan tarif 25% untuk baja dan 10% untuk alumunium yang diimpor dari China, Uni Eropa, serta negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini