Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah kekhawatiran perang dagang antara China dan Amerika Serikat, harga emas diperkirakan bakal semakin berkilau.
"Harga emas berpotensi terus menguat di tengah kekhawatiran perang dagang antara China dan AS yang dapat menjadi pembeban kekuatan greenback. Selama kekhawatiran perang dagang masih menjadi sentimen pasar, kemungkinan kenaikan suku bunga belum bisa menjadi katalis positif bagi dolar," tulis analis Monex Investindo Futures, seperti dikutip pada Minggu (17/6/2018).
Sementara itu, harga emas comes untuk kontrak Agustus 2018 pada perdagangan Jumat (15/6/2018), meredup 2,28% menuju level US$1.278,5 troy ounce. Dalam 52 pekan terakhir, harga emas berada pada kisaran US$1.230,7--US$1.379,3 per troy ounce.
Seperti yang dikutip dari Bloomberg, harga emas spot pada Jumat (15/6/2018) turun 1,79% menuju level US$1.278,94 per troy ounce.
Penggerak emas juga datang dari AS, yakni data jumlah pengangguran dan indeks manufaktur AS yang berpotensi menjadi katalis bagi kekuatan greenback. Selain itu, melemahnya dolar pun akan membuat emas semakin menyilaukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel