OPEC Gelar Rapat Akhir Pekan Ini, Negara Anggota Juga Bicarakan Sikap Trump

Bisnis.com,18 Jun 2018, 13:36 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Opec akan gelar pertemuan pada 22-23 Juni 2018./.

Bisnis.com, JAKARTA -- Iran menyatakan Venezuela dan Irak akan bergabung mengganjal proposal penaikan produksi minyak yang dibekingi oleh Arab Saudi dan Rusia ketika OPEC dan sekutunya bertemu di Vienna pekan ini.

Perwakilan Iran Hossein Kazempour Ardebili kepada Bloomberg mengatakan tiga pendiri OPEC akan menahan keinginan itu.

"Jika Kerajaan Arab Saudi dan Rusia ingin meningkatkan produksi, ini membutuhkan kebulatan suara. Jika dua negara itu ingin bertindak sendirian, itu akan melanggar kesepakatan kerja sama,' katanya.

Komentar Iran menunjukkan anggota OPEC akan bertikai ketika mereka bertemu akhir pekan ini di Wina guna membahas proposal untuk mengakhiri pemotongan produksi global. Pakta 24 negara yang bersejarah telah berhasil mencapai tujuannya menyeimbangkan pasar minyak dan mengangkat harga minyak mentah. Namun, dua produsen terbesar menginginkan relaksasi kuota secepatnya bulan depan.

Aliansi ini juga menghadapi tekanan dari luar. Presiden AS Donald Trump terus mengkritik OPEC di akun Twitter-nya. Khawatir tentang dampak harga bensin pada pemilihan jangka menengah, pemerintahan Trump melobi keras peningkatan produksi.

"Kami menyerukan kepada saudara-saudara kita di OPEC dan Rusia bahwa kita tidak perlu menenangkan Trump, yang memberi sanksi pada dua pendiri OPEC dan juga Rusia," kata Kazempour Ardebili.

Menurut Badan Energi Internasional, sanksi AS akan berkontribusi hampir 30% terhadap kehilangan potensial produksi minyak Iran dan Venezuela tahun depan, sehingga mereka membutuhkan tambahan pasokan dari anggota kelompok Teluk.

Namun Kazempour Ardebili mengatakan tidak ada perubahan yang terjadi dalam fundamental pasar karena dipasok dengan baik dan OPEC harus mematuhi keputusannya hingga akhir tahun ini.

OPEC dan sekutunya dapat mempertimbangkan peningkatan produksi sebanyak 1,5 juta barel per hari, menurut Menteri Energi Rusia Alexander Novak. Jumlah itu akan cukup untuk mengimbangi kehilangan pasokan dari Venezuela dan Iran yang diramalkan oleh Badan Energi Internasional. Arab Saudi telah membahas berbagai skenario yang akan meningkatkan produksi antara 500.000 hingga 1 juta barel per hari, menurut orang yang mengetahui masalah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini