Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyiapkan langkah antisipasi terhadap dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate.
Sebagai informasi, pada 13 Juni 2018 waktu setempat, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. The Fed juga memastikan rencana kenaikan suku bunga acuan dua kali lagi hingga akhir tahun ini. Keputusan tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan adanya aliran dana keluar dari sistem keuangan di Indonesia.
Direktur Konsumer BTN Budi Satria menambahkan, langkah The Fed menaikkan suku bunga acuan memang sudah diperkirakan sebelumnya, sebagai bagian dari kebijakan moneter yang ditempuh. Namun demikian, kenaikan suku bunga yang berdekatan dengan waktu kenaikan sebelumnya dinilai cukup mengejutkan karena kondisi makroekonomi di Amerika Serikat dilaporkan positif.
Budi meyakini BI akan terus mengawasi dengan seksama perkembangan di pasar keuangan domestik dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi keluarnya modal dari pasar keuangan nasional.
Menurutnya apabila BI mengambil opsi menaikkan suku bunga acuan, maka perbankan tampaknya juga akan mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan suku bunga simpanan guna menjaga portfolio dana pihak ketiga.
"Kami akan lihat dulu respons BI dan situasi di market, karena sebetulnya buat perbankan menaikkan suku bunga itu opsi yang paling dihindari. Jadi kalau perbankan menaikkan suku bunga, itu pasti karena situasi market memang menghendaki dilakukannya penyesuaian penyesuaian untuk menjaga portfolio masing-masing," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/6/2018).
Direktur Finance & Treasury BTN Iman Nugroho Soeko menilai bahwa BI kembali akan mengambil langkah menaikkan suku bunga acuan yang ada saat ini.
”Itu sebenarnya juga tergantung reaksi investor asing di pasar modal kita, kalau mereka keluar karena mengharap return yang lebih meningkat di US sehingga ada tren rupiah tertekan, tentu BI akan menaikkan suku bunga acuan. Memang BI janjinya kan akan memainkan policy mix," ujarnya.
Menurutnya apabila BI kembali menaikkan suku bunga acuan, hal tersebut tentu berpotensi mengerek naiknya suku bunga deposito dan kredit perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel