JK Sempat Tolak Gelar Doktor Honoris Causa dari UMI, Ini Alasannya

Bisnis.com,23 Jun 2018, 14:35 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima gelar Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa dari Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/6), karena berbagai pemikirannya dalam politik Islam./Bisnis-Feni Freycinetia Fitriani

Bisnis.com, MAKASSAR -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih atas gelar doktor kehormatan atau Doktor Honoris Causa yang diberikan Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan.

Pria kelahiran Bone, 15 Mei 1942 tersebut menuturkan pada mulanya dia enggan menerima gelar di bidang Pemikiran Ekonomi dan Politik Islam.

"Awalnya, saya menolak [terima gelar doktor kehormatan] karena saya merasa orang dalam di UMI," ujarnya di Makassar, Sabtu (23/6/2018).

JK ternyata pernah mengajar atau menjadi asisten dosen di UMI ketika dia masih berstatus mahasiswa. 

Dia menuturkan salah satu kenangan yang tak bisa dilupakan adalah saat mengajar trio mahasiswa yang membangun UMI, yaitu Prof. Rahman Basalamah, Prof Ramli, dan Mochtar Noorjaya.

"Trio mahasiswa inilah yang membangun UMI di kemudian hari. Keberadaan mereka sangat berpengaruh pada perkembangan kampus," lanjut JK.

Bukan itu saja, Wapres mengaku mendapat hadiah yang tak terkira saat menjadi asisten dosen di UMI. Sang dosen itu ternyata kepincut dengan salah satu mahasiswi bernama Mufida Miad Saat.

Pertemuan tersebut ternyata mengantarkan keduanya menjadi sepasang suami-istri hingga saat ini.

"Hubungan saya dengan UMI ini luar biasa. Di samping mengajar, dapat pula mahasiswa. Ini lebih penting dibanding yang lainnya, menentukan hidup saya," katanya sambil tertawa.

Penganugerahan Gelar Honoris Causa untuk JK dilaksanakan berbarengan dengan perayaan Milad UMI yang ke-64. Dalam acara tersebut hadir pula Pejabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini