Ramayana (RALS) Catat Pertumbuhan 4,8%

Bisnis.com,25 Jun 2018, 19:02 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Swalayan Ramayana/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berhasil membukukan pertumbuhan penjualan 4,8% hingga 24 Juni 2018.

Sekretaris Perusahaan Ramayana Lestari Sentosa Setyadi Surya menuturkan bahwa pertumbuhan penjualan paling tinggi berasal dari segmen fesyen sebesar 12%, yang terdiri dari penjualan beli putus tumbuh 9,6% dan penjualan konsinyasi 14,4%.

"Kalau dari Januari-24 Juni 2018 penjualan tumbuh 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebab segmen fesyen tumbuh 12% dan supermarket negatif 20,2%. Untuk nominal dalam rupiah masih dalam perhitungan dan akan dirilis setelah Juni 2018 selesai," ungkapnya kepada Bisnis.com, Senin (25/6/2018).

Dia mengatakan, penjualan supermarket memang masih negatif dan menggerus pertumbuhan penjualan segmen lain bila dikalkulasikan. Emiten bersandi saham RALS akan lebih fokus untuk menggenjot penjualan fesyen dan memperkecil ukuran downsize.

Sementara itu, target penjualan Januari-Mei 2018 senilai Rp2,9 triliun, akan tetapi realisasi penjualan periode itu telah melampaui target yang ditetapkan menjadi Rp3,13 triliun atau sudah mencapai 38,17% dari target 2018.

Setyadi mengungkapkan, target penjualan semester I/2018 senilai Rp4,9 triliun. Untuk mencapai target pada Juni 2018, perseroan harus mengejar penjualan hingga Rp1,77 triliun.

Namun, Setyadi optimistis, nilai penjualan pada Juni 2018 bisa mencapai Rp2 triliun. Dia optimistis, semarak Lebaran pada tahun ini, akan membuat kinerja perseroan menjadi lebih baik lagi. Apabila RALS hanya membukukan sekitar 92% dari target semester I/2018, ungkap Setyadi, maka pertumbuhan penjualan bisa mencapai 3,5%.

Trik yang dilakukan perseroan untuk mencapai penjualan yakni melakukan transformasi, yang telah dilakukan sejak 2006 menjadi modal untuk tumbuh lebih stabil. Menurutnya, dengan menyusutkan unit usaha supermarket merupakan strategi perusahaan untuk mengurangi tingkat kerugian dari unit usaha tersebut.

Penyusutan unit usaha supermarket pun, katanya, telah terbukti menurunkan biaya operasional cukup signifikan. Pada 2018, RALS juga berkonsentrasi pada penjualan department store khususnya barang konsinyasi.

Pada tahun ini, RALS juga mengalokasikan belanja modal senilai Rp300 miliar--Rp400 miliar untuk pembukaan gerai baru dan renovasi gerai. Dia optimis, pembukaan gerai-gerai baru pada tahun ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan yang stabil dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini