PILKADA SERENTAK 2018: Hitung Cepat Timbulkan Konflik?

Bisnis.com,26 Jun 2018, 10:34 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi hitung cepat pilkada/Istimewa

Bisnis.com, MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Soni Sumarsono menilai hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei setelah pencoblosan justru berpotensi menimbulkan konflik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018.

"Yang bahaya itu adalah survei-survei liar," kata Soni, di Makassar, Selasa (26/6/2018).

Ia mencontohkan jika mulai jam dua siang hasil pemungutan suara dihitung, lalu satu jam kemudian ada lembaga yang mengumumkan pasangan tertentu menang, lalu lembaga yang lain mengklaim pasangan yang lain menang, hal ini berpotensi menimbulkan keributan.

"Kalau pendukung masing-masing sudah telanjur euforia, lalu merayakan, kemudian ternyata hasilnya tidak sesuai dengan penghitungan KPU, ini bisa ribut," kata dia lagi.

Soni mengimbau agar tidak ada hura-hura merayakan kemenangan oleh para calon kepala daerah dan pendukungnya, sebelum hasil penghitungan suara dirilis oleh KPU.

"Jadi yang sah adalah hasil penghitungan KPU," ujarnya pula.

Pihaknya juga mengimbau agar para pihak yang terkait terus menyosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 Juni mendatang.

"Kita berharap tingkat partisipasi masyarakat minimal 77 persen, lebih baik dari tahun lalu," tambah Soni.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini