Peer-to-Peer Lending atau dikenal juga dengan nama P2P Lending merupakan salah satu layanan keuangan yang sedang tumbuh pesat di Indonesia. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pengguna P2P Lending di Indonesia selama tahun 2017, yang menurut data OJK dan dikutip oleh Tirto.id, tumbuh sekitar 603% untuk jumlah pemberi pinjaman dan 581% untuk jumlah peminjam. Lalu kenapa P2P Lending bisa berkembang sedemikian pesatnya?
Adanya Underserved Segment
Menurut data OJK dan dikutip oleh Kontan, masih ada jurang pendanaan/kredit untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp. 900 Triliun per tahunnya. Jumlah ini merupakan jumlah yang sangat besar dan merefleksikan adanya kebutuhan yang nyata di masyarakat untuk mendapatkan pinjaman usaha.
Usaha dari pemerintah untuk menutup jurang pendanaan ini salah satunya dengan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan bunga ringan yaitu 7% per tahun. Akan tetapi pertumbuhan pesat P2P Lending menunjukkan bahwa penyaluran KUR juga belum maksimal dan masih ada segmen UMKM yang membutuhkan dana pinjaman usaha dari sumber lain selain KUR.
Di sisi lain, menurut data KSEI, jumlah masyarakat yang sudah berinvestasi (saham) masih di bawah 1% jumlah penduduk Indonesia. Dengan kata lain, sebagian besar lapisan masyarakat masih belum terbiasa berinvestasi yang bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan investasi, ataupun kurangnya akses investasi.
Adanya jurang pendanaan baik dari sisi peminjam maupun pemberi pinjaman (investor) menunjukkan adanya segmen yang kurang terlayani (underserved segment).
Menyadari hal ini Akseleran sebagai salah satu perusahaan P2P Lending membuka akses investasi seluas-luasnya dengan memungkinkan investor baru untuk memulai investasi hanya dengan Rp. 100,000 saja. Rendahnya biaya memulai, serta konsep pinjam-meminjam yang sudah umum di masyarakat membuat P2P Lending menjadi alternatif investasi yang mudah dipahami dan terjangkau.
Perusahaan P2P Lending seperti Akseleran juga memberikan fleksibilitas yang tinggi kepada UMKM. Fleksibilitas inilah yang menjadi kunci dalam melayani segmen UMKM. Fleksibilitas ini terlihat dari fleksibilitas tenor pinjaman, jenis agunan yang bisa dipakai (ataupun bisa tanpa agunan), serta rendahnya biaya peminjaman yang dikenakan kepada peminjam.
Munculnya Generasi Millenial Yang Melek Digital
Saat ini generasi Millenial merupakan generasi yang berpengaruh di dunia, termasuk di Indonesia. Generasi ini merupakan generasi yang jumlahnya akan melebihi jumlah generasi lain dalam waktu dekat. Tentunya ini perlu diantisipasi oleh semua brand untuk bisa menangkap perilaku dan kebutuhan unik dari generasi ini apabila brand tersebut ingin tetap relevan di pasar.
Generasi ini merupakan generasi yang melek digital dan terbuka akan gaya hidup baru. Perilaku digital ini yang sangat relevan dengan perusahaan P2P Lending yang mengedepankan penggunaan teknologi dan internet sebagai core layanannya.
Bagi generasi Millenial, kini berinvestasi ataupun meminjam dana usaha bisa dilakukan kapan saja di mana saja dengan menggunakan smartphone ataupun komputer mereka.
Perusahaan layanan keuangan seperti bank konvensional juga mulai beradaptasi dengan perilaku unik generasi millennial ini dan mulai mengembangkan layanan digitalnya. Akan tetapi perkembangan digital ini dapat terhambat oleh pola pikir lama dan legacy system yang sudah ada di perusahaan keuangan konvensional sejak lama.
Mulai Mencoba Layanan P2P Lending
Jika Anda ingin mencoba layanan P2P Lending baik untuk meminjam dana usaha maupun mulai berinvestasi, cukup masuk ke website Akseleran dan mendaftar untuk mendapat user login.
Untuk calon investor baru, silahkan menggunakan kode referral BISNISCOM100 untuk mendapatkan saldo promo Rp. 100,000 langsung di akun. Saldo ini tidak dapat ditarik sebelum diinvestasikan terlebih dahulu.
Jangan khawatir dengan keamanannya, karena platform P2P Lending Akseleran sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga sesuai regulasi yang berlaku. Akseleran juga menggunakan agunan di lebih dari 98% nilai portfolio pinjamannya. Keamanan ini membuat Akseleran dipercaya lebih dari 15,000 pengguna dan telah menyalurkan dana pinjaman usaha hampir Rp. 60 Milyar sampai dengan akhir Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel