Bidik Pertumbuhan Laba 12%-15%, Ini Strategi BNI

Bisnis.com,26 Jun 2018, 06:33 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Direktur Bank BNI Anggoro Eko Cahyo (dari kiri), Direktur Imam Budi Sarjito, SEVP Digital Banking Dadang Setiabudi dan Direktur Bob T Ananta membeli kopi dengan menggunakan 'BNI Yap!' saat peluncurannya di Jakarta, Jumat (26/1)./ANTARA-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target pertumbuhan laba yang sebesar 12%-15% pada tahun ini.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan salah satu strateginya adalah dengan mendorong pertumbuhan kredit, yang diharapkan naik 13%-15% secara year-on-year (yoy) pada akhir tahun ini.

"Kami mendorong pertumbuhan kredit yang selektif dan fokus pada core bisnis kami, yaitu pertumbuhan kredit korporasi, baik bagi BUMN maupun korporasi swasta. Selain itu, kredit konsumer dan kredit kecil akan terus kami kembangkan sebagai penopang bisnis utama," paparnya kepada Bisnis, Senin (25/6/2018).

Selain mendorong pertumbuhan kredit, BNI akan menjaga kualitas pembiayaan. Perseroan menargetkan rasio Non Performing Loan (NPL) di kisaran 2,3%-2,4%.

Di samping itu, BNI akan memaksimalkan pendapatan non bunga atau Fee Based Income (FBI). Anggoro menuturkan FBI perseroan ditargetkan tumbuh 12%-15% pada akhir tahun ini.

"Kami akan terus memaksimalkan pendapatan non bunga baik dari yang berasal dari korporasi, seperti trade finance dan garansi bank, maupun dari ritel seperti remintansi dan bisnis kartu," jelasnya.

Pihaknya juga akan melakukan efisiensi dengan memanfaatkan teknologi dan layanan perbankan digital seperti digital branches dan kerja sama dengan Agen46.,

Sebelumnya, Direktur Teknologi dan Informasi BNI Dadang Setiabudi sempat mengungkapkan BNI tengah mengembangkan beberapa layanan cabang digital di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Bali, Surabaya, dan Medan. Di cabang digital, seluruh proses pelayanan dilakukan secara digital, seperti pembukaan rekening dengan teknologi video banking dan penyetoran tanpa teller.

Ada pula pengembangan layanan berbasis Application Program Interface (API). Layanan open service berbasis digital ini, ujarnya, dapat memberikan kemudahan bagi nasabah korporasi dan perusahaan teknologi finansial.

Terakhir, BNI akan terus mengembangkan layanan Mobility Channel Banking yang sudah dikembangkan sejak 8 tahun lalu. Salah satu produknya adalah layanan pembayaran digital menggunakan kode Quick Response (QR) yang disebut dengan Yap!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini