IMAS Genjot Bisnis Logistik

Bisnis.com,28 Jun 2018, 21:39 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Subronto Laras (dua kiri) memberikan selamat kepada President Director PT Garuda Mataram Motor Andrew Nasuri dalam pembukaan kembali diler Audi MT Haryono, Jakarta, Kamis (26/4/2018). - Bisnis.com/Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten otomotif PT Indomobil Sukses International Tbk. fokus meningkatkan segmen bisnis logistik perseroan. Manajemen menilai kebutuhan kendaraan dan layanan logistik di Tanah Air masih sangat potensial.

Presiden Direktur Indomobil Sukses International Jusak Kertowidjojo mengungkapkan perseroan akan memaksimalkan lini logistik melalui optimalisasi cucu usaha perseroan di bidang logistik yang dibentuk sejak 2015.

“Beberapa tahun lalu kami membuat perusahaan baru yang sahamnya dimiliki IMJS [Indomobil Multi Jasa] yaitu anak usaha kami sebesar 70%, sedangkan sisanya dikuasai oleh perusahaan asal Jepang. Perusahaan ini [cucu usaha Indomobil] bergerak sangat cepat,” ungkap Jusak di Jakarta, Kamis (28/6).

Jusak menyampaikan pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp2 triliun, di mana 90%-nya akan digunakan untuk kebutuhan bisnis logistik tersebut. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk belanja infrstruktur perusahaan.

Dari belanja modal Rp2 triliun tersebut, perseron telah merealisasikan sebesar Rp601 milar selama uartal I/2018, di mana sebesar Rp513 miliar atau 85,35% di antaranya digunakan untuk belanja kendaraan.

Emiten dengan kode saham IMAS tersebut pada 2015 mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan menggandeng perusahaan asal Jepang yaitu Seino Holdings Co. Ltd. Cucu perusahaan yang dibentuk yaitu PT Seino Indomobil Logistics dan PT Seino Indomobil Logistics Services.

Adapun, bisnis logistik masih berkontribusi kecil pada pendapatan Indomobil Sukses International.

Berdasarkan data perusahaan, ontributor pendapatan terbesar pada 2017 merupakan bisnis kendaraan bermotor yaitu 60%, disusul bisnis suku cadang sebesar 15%, jasa keuangan sebesar 10%, sewa kendaraan sebesar 7%, sisanya 8% disumbang oleh bisnis lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini