Bicara di Forum Pangan, Presiden Jokowi Ingatkan Riset & Pengembangan

Bisnis.com,28 Jun 2018, 16:24 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo turun dari Pesawat Kepresidenan BBJ 2 setibanya di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (22/6/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo membuka Asian Agriculture and food Forum (ASAFF) 2018 yang berlangsung pada 28 Juni—1 Juli di Jakarta Convention Center (JCC).

Presiden Joko Widodo mengatakan urusan pangan adalah urusan masa depan, baik dunia atau manusia.

"Petani memang mengerti produksi, tetapi juga [harus] pemasaran. Petani tidak hanya produksi beras, tapi harus membentuk kemasan, dan petani harus bisa menjual," katanya, di Istana Negara, Kamis (28/6/2018).

Jokowi juga berharap HKTI, sebagai penggagas ASAFF, terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam memberi masukan dan lainnya. Kepala Negara mengingatkan pentingnya inovasi untuk meningkatkan produktivitas.

"Terakhir, saya setuju, mengenai riset dan pengembangan, yang kita banyak melupakan ini," katanya.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Selain itu, sederet pelaku usaha turut menyaksikan acara pembukaan ini, seperti Franky Widjaja, Franciscus Werilang, dan lainnya.

Ketua Umum Himpunan Keluarga Tani (HKTI) Moeldoko mengatakan dari program dana desa yang digulirkan pemerintah, khususnya untuk sektor pertanian, telah bamyak membanru kemudahan petani.

Setidaknya ada lima program kegiatan utama yang dilaksanakan yaitu Konferensi Pangan Asia, Pameran Pertanian Asia, Forum Bisnis, Food Festival, dan Anugerah Penghargaan lnovasi Pertanian. ASAFF 2018 mengusung tema ”Transforming Challenges into Opprotunities: Agricultural Innovation and Food Security”.

"Pameran ini juga ingin membangun sinergi dengan petani Asia, khususnya terkait teknologi pangan" katanya.

Dengan suksesnya penyelenggaraan ASAFF 2018, Moeldoko berharap HKTI juga dapat menjadi organisasi yang menjembatani kepentingan petani, periset, pemerintah dan pasar.

Moeldoko menyatakan bahwa HKTI merupakan mitra strategis dan positif pemerintah. Menurutnya, ASAFF merupakan salah satu bentuk dukungan nyata HKTI terhadap target pencapaian swasembada pangan Kementerian Pertanian RI pada 2018.

Swasembada pangan nasional sendiri tujuan utamanya adalah guna memenuhi kebutuhan pangan nasional. Setelah itu pemerintah juga bercita-cita dapat menjadi pemasok bahan pangan utama di dunia pada 2045 mendatang.

Target itu dapat terwujud dengan mempertimbangkan besarnya sumber daya yang ada termasuk besarnya keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian, luasnya potensi lahan subur, melimpahnya tenaga kerja, tersedianya inovasi dan teknologi, dan besarnya potensi pasar dalam negeri dan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini