Suku Bunga Naik, Waskita Karya (WSKT) Percepat Tagihan dan Pastikan Pencairan Turnkey

Bisnis.com,01 Jul 2018, 14:12 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Direktur PT Waskita Karya, Haris Gunawan (dari kiri) bertumpu tangan dengan Direktur PT Bank BRI Kuswiyoto, Kepala Divisi BUMN I BRI, I Made Suka, Dirut PT Cimanggis Cibitung Tollways, Ridwan Dharma, Direktur A.D Erlangga, Dirut PT Trans Jabar Tol, Mokh Sadali, Dirut PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, Herwidiakto, dan Direktur PT Waskita Toll Road, Y. Ariandi Siregar seusai penandatanganan perjanjian pinjaman dana talangan sebesar Rp7,160 triliun di Jakarta, Kamis (31/5/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mempercepat tagihan serta memastikan pembayaran proyek turnkey untuk menjaga kinerja keuangan setelah adanya kenaikan suku bunga 7 days repo rate (7DRR) 50 basis point ke level 5,25%.

Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan kenaikan suku bunga akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perseroan. Oleh karena itu, emiten berkode saham WSKT itu telah menyiapkan strategi untuk menghadapi kondisi tersebut.

Dia mengungkapkan akan mempercepat tagihan sehingga menurunkan jumlah kredit perseroan. Selain itu, perseroan harus memastikan pembayaran proyek yang berstatus turn key langsung diterima setelah pengerjaan selesai.

“Jadi kami harus meningkatkan efiensi dan benar-benar menjaga arus kas,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/6/2018).

Di sisi lain, Putra menjelaskan bahwa strategi penggalangan dana perseroan akan menyesuaikan dengan kondisi perekonomian ke depan. Perseroan akan memilih instrumen yang paling memungkinkan untuk menghimpun dana segar. “Saat ini tidak ada yang rigid karena semuanya bisa berubah setiap saat mana yang paling mungkin,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan perseroan tengah mempersiapkan penerbitan obligasi pada semester II/2018. Jumlah surat utang yang bakal diemisi diperkirakan mencapai Rp3,5 triliun. “Kami akan gunakan dana yang dihimpun untuk keperluan refinancing utang jangka pendek,” tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa perseroan mengincar obligasi dengan tenor 5 tahun. Adapun, besaran kupon yang diharapkan berada di kisaran 8%-9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini