CORE Proyeksikan Manufaktur Nasional Tumbuh 4,5%-4,75% pada Semester I/2018

Bisnis.com,01 Jul 2018, 19:38 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Pekerja menyelesaikan pembuatan gitar listrik di pabrik alat musik Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Center of Reform on Economics (CORE) memperkirakan pertumbuhan kinerja manufaktur pada paruh pertama tahun ini berada pada rentang 4,5%-4,75%.

Mohammad Faisal, Direktur Penelitian CORE, menuturkan capaian ini berada di bawah target pemerintah sebesar 5,67% sampai akhir 2018. Kendati demikian, proyeksi tersebut lebih baik dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4,35%.

“Perbaikan pertumbuhan kinerja manufaktur pada semester I/2018 lebih didorong oleh penguatan permintaan domestik,” kata Faisal, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, belum optimalnya pertumbuhan kinerja manufaktur pada paruh pertama ini disebabkan oleh permintaan ekspor yang relatif melemah seiring dengan aksi proteksionisme oleh mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan India.

Tekanan lain yang dihadapi oleh manufaktur Indonesia adalah melemahnya nilai tukar rupiah. Industri nasional yang sebagian besar menggunakan bahan baku impor harus membayar biaya bahan baku lebih mahal.

“Faktor lain yang menekan adalah semakin tingginya biaya energi akibat melonjaknya harga energi baik minyak dan gas serta batu bara,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini