Bisnis.com, JAKARTA — Citibank Indonesia berencana menaikkan suku bunga deposito sekitar 25 bps hingga 50 bps dalam waktu dekat guna merespons kenaikan BI 7 Days Repo Rate sebesar total 100 bps sejak Mei 2018.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, jajaran direksi Citibank Indonesia tengah membahas rencana kenaikan suku bunga tersebut.
“Deposito mungkin sebentar lagi akan dinaikkan juga, karena BI sudah melakukan adjusment cukup besar,” katanya, Senin (2/7/2018).
Sejak BI-7DRR naik pada 17 Mei 2018, Batara mengatakan perseroan belum melakukan penyesuaian suku bunga, baik untuk pinjaman maupun simpanan.
Secara umum, Batara yang juga Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Internasional Indonesia (Perbina) mengatakan bahwa kenaikan suku bunga akan bergantung kepada balance sheet masing-masing bank asing.
“Karena situasi funding dan lending masing-masing bank kan berbeda. Kan dari situ juga funding rupiah dan valas juga berbeda, jadi kami akan melihat interplay antara pertumbuhan situasi pasar baik lokal maupun global karena The Fed juga masih akan terus melakukan adjusment yang akan berdampak terhadap valas,” katanya.
Batara mengatakan, sepanjang semester I/2018, bisnis bank memang masa yang cukup menantang. Dia menilai volatilitas nilai tukar rupiah dan gejolak pasar global maupun lokal menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis bank di periode tersebut.
“Saya rasa di kuartal I ke kuartal II memang market lebih challenging karena volatilitas global di semua aset classes. Karena portofolio investor itu keluar masuknya di Indonesia itu cukup volatile. Hal itu, merupakan challenge tersendiri yang unik di kuartal II ini,” jelasnya.
Kebijakan BI untuk menaikkan suku bunga kebijakan menurutnya sudah cukup positif untuk menstabilkan rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel