Bersiap IPO, Begini Rencana Pengembangan Bisnis NFC

Bisnis.com,03 Jul 2018, 20:59 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten sektor exchange digital hub PT NFC Indonesia Tbk. siap meluncurkan sejumlah produk baru selepas menyelesaikan masa penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk. tersebut dijadwalkan mencatatkan saham perdananya pada bursa saham domestik pada 12 Juli 2018. NFC Indonesia telah mengantongi dana sebesar Rp308,33 miliar dari pelaksanaan IPO.

Direktur Utama NFC Indonesia, Abraham Theofilus mengungkapkan ada beberapa produk yang akan segera diluncurkan perseroan setelah IPO seperti TV streaming dengan brand Oona dan e-commerce jual—beli barang bekas berbasis lokasi, tawarin.com.

Baca juga
IKT Siap IPO

“Fokus kami adalah pada bisnis exchange dalam berbagai platform. Beberapa produk masih kami kembangkan misalnya yang baru saja kami launch yaitu aplikasi untuk jual-beli barang second untuk masyarakat yang tinggal dalam satu apartemen,” ungkap Abraham di Jakarta, Selasa (3/7).

Selain itu., Abraham menuturkan dana IPO juga akan digunakan untuk pengembangan-pengembangan IT, yang akan membantu bisnis perusahaan seperti pemasangan iklan yang spesifik dan sesuai target pada TV streaming Oona.

Menurutnya, iklan televisi yang ada saat ini kurang efektif dalam membidik tujuan pasarnya. Dengan sistem big data dan deep data, nantinya aplikasi Oona dapat menyediakan platform penayangan iklan berbeda sesuai dengan karakteristik penontonnya.

Adapun, berdasarkan data riset yang dipublikasikan Kresna Securities, NFC Indonesia membukukan pendapata sebesar Rp95,6 miliar selama 2017, dan diprediksi akan melonjak ke level Rp1,13 triliun sepanjang 2018. Kenaikan pendapata tersebut disumbangkan oleh bisnis-bisnis baru perseroan yang akan mulai menghasilkan secara maksimal pada tahun depan.

Pada tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sekitar Rp100 juta, dan diprediksi mencapai Rp11,2 triliun pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini