Wika Beton (WTON) Kantongi Kontrak Baru Rp3,06 Triliun Dalam 6 Bulan

Bisnis.com,04 Jul 2018, 17:29 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Dirut PT Wijaya Karya Beton Tbk. Hadian Pramudita (tengah) berbincang dengan Direktur Hari Respati (dari kiri), Direktur Mohammad Syafii, Direktur Independen Sidiq Purnomo, dan Direktur Kuntjara, di sela-sela paparan publik, di Jakarta, Senin (19/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA — PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) mengantongi nilai kontrak baru Rp3,06 triliun sampai dengan semester I/2018 yang didominasi pekerjaan dari swasta dan induk usaha.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton, Yuherni Sisdwi R menjelaskan sektor swasta berkontribusi 36% atau Rp1,10 triliun untuk total nilai kontrak baru perseroan sampai Juni 2018. Kontributor terbesar ke-2 ditempati oleh induk usaha, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., sebesar 32,25% atau senilai Rp1,01 triliun.

Adapun, Yuherni menyebutkan kontributor lain kontrak baru perseroan berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Pemerintah. Dengan demikian, emiten berkode saham WTON itu mengumpulkan Rp3,06 triliun pada semester I/2018.

Dia mencatat pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengantongi nilai kontrak baru Rp2,99 triliun pada semester I/2017.

Di sisi lain, Yuherni mengungkapkan telah merealisasikan belanja modal hingga Rp234 miliar sampai dengan Juni 2018. Alokasi terbesar disalurkan untuk penambahan kapasitas produksi.

“Kapasitas produksi 3,4 juta ton. Penambahan kapasitas produksi dilakukan dengan membeli sejumlah peralatan dan pembelian lahan untuk kantor,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/7).

Seperti diketahui, WTON menargetkan NKB Rp7,56 triliun pada 2018. Komposisi pekerjaan baru perseroan tahun ini diperkirakan 70% dari pemerintah dan 30% dari swasta.

Tahun lalu, realisasi NKB perseroan mencapai Rp7,1 triliun atau melebihi target yang dipasang Rp6,3 triliun. Porsi penjualan WTON tahun lalu kepada konsolidasi Wijaya Karya berkisar 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini