Topix Rebound, Nikkei 225 Masih Terbebani Penguatan Yen

Bisnis.com,04 Jul 2018, 16:18 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bursa Topix Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang berakhir variatif pada perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018).

Indeks Topix dibuka di zona merah dengan pelemahan 6,33 poin atau 0,37% di level 1.686,47, namun mampu rebound ke zona hijau dan berakhir naik 0,45 poin atau 0,03% di level 1.693,25. Pada perdagangan Selasa (3/7), Topix ditutup turun 0,15% di posisi 1.692,80.

Dari 2.082 saham pada indeks Topix, 954 saham di antaranya menguat, 1.054 saham melemah, dan 74 saham stagnan.

Saham Nippon Telegraph & Telephone Corp. dan KDDI Corp. yang masing-masing naik 2,45% dan 2,53% menjadi pendorong utama terhadap rebound Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Berbanding terbalik dengan Topix, indeks Nikkei 225 melanjutkan pelemahannya dan berakhir terkoreksi 0,31% atau 68,50 poin di level 21.717,04. Pada perdagangan Selasa (3/7), Nikkei 225 berakhir turun 0,12% di posisi 21.785,54.

Sebanyak 108 saham menguat, 112 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang drop 2,15% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei pada akhir perdagangan hari ini, diikuti saham Tokyo Electron Ltd. yang melemah 4,44%.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,08% atau 0,09 poin ke posisi 110,49 per dolar AS pada pukul 15.03 WIB, setelah berakhir menguat 0,28% atau 0,31 poin di level 110,58 pada perdagangan Selasa (3/7).

Dilansir dari Bloomberg, Topix mampu rebound saat investor mencermati dampak friksi yang terkait dengan perdagangan terhadap tanda-tanda nilai setelah saham memberi sinyal oversold. Saham telekomunikasi menjadi pendorong terbesar atas Topix.

“Terdapat beberapa pembelian saat saham-saham Jepang telah menjadi lebih murah, meskipun masih terlihat kekhawatiran seputar dampak konflik dagang AS-China terhadap perusahaan-perusahaan Jepang,” ujar Yoshihiro Ito, chief strategist di Okasan Online Securities Co.

“Apresiasi yen terhadap dolar AS juga memberi efek negatif bagi saham-saham Jepang,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini