Presiden Bank Dunia: Pengelolaan Ekonomi Indonesia Jadi Model Dunia

Bisnis.com,04 Jul 2018, 13:52 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Presiden World Bank Jim Yong Kim (berbaju biru) dan Presiden Joko Widodo blusukan beserta para menteri blusukan ke SDN 1 Tangkil, Caringin, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Rabu (4/7)./JIBI-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, BOGOR -- Kekhawatiran dampak perang dagang patut diantisipasi setiap negara dengan mempersiapkan fundamental perekonomiannya, termasuk Indonesia.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan perekonomian Indonesia dalam kondisi sangat baik, di antaranya ditunjukkan oleh rendahnya rasio utang terhadap PDB dibandingkan dengan hampir semua negara berkembang lainnya. Selain itu, ada manajemen yang sangat kuat dalam anggaran publik.

"Terlihat banyak area di mana ekonomi menunjukkan pertumbuhan sangat baik, sehingga kami pikir ekonomi Indonesia dalam kondisi yang sangat baik," tuturnya, Rabu (4/7/2018).

Namun, Indonesia dinilai tetap harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan. 

"Pengelolaan ekomomi di Indonesia menjadi salah satu model untuk seluruh dunia," ungkap Kim.

Kendati demikian, saat ini banyak pihak yang khawatir tentang kemungkinan dampak perang dagang. Dia menyebut perang dagang tidak pernah baik untuk siapapun.

Menurut Bank Dunia, perdagangan adalah elemen penting pertama bagi negara berkembang untuk tumbuh lebih cepat.

"Kami berharap tidak akan ada perang dagang, kami menyarankan semua pihak yang berkepentingan [memahami] bahwa tidak ada yang menang dalam perang dagang dan kami berharap yang terbaik," papar Kim.

Sebelumnya, Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2% dari proyeksi awal yang sebesar 5,3%. Koreksi tersebut memperkuat asumsi perlambatan laju pertumbuhan tahun ini.

Country Director World Bank Indonesia Rodrigo A. Chaves mengatakan koreksi tersebut diberikan seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan arus perdagangan yang menurun dari level tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini