Pengusaha Harap Pelaksanaan Pilpres 2019 Seaman Pilkada 2018

Bisnis.com,05 Jul 2018, 16:36 WIB
Penulis: Thomas Mola & Fitri Sartina Dewi
Warga menggunakan hak suaranya dalam Pilkada serentak di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Cipondoh, Tangerang Kota, Banten, Rabu (27/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku usaha berharap kondisi keamanan yang stabil pada penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 bisa tetap bertahan sampai dengan pelaksanaan Pilpres 2019.

Harapan tersebut diutarakan oleh Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk. Adrianto Adhi. Dia menyatakan pihaknya sangat lega dengan penyelenggaraan Pilkada serentak yang berlangsung aman tanpa adanya gesekan dari para kubu pendukung pasangan calon.

“Kami bersyukur Pilkada berjalan damai. Ini menunjukkan masyarakat semakin dewasa dalam berdemokrasi. Semoga Pilpres 2019 juga berlangsung aman,” ujar Adrianto kepada Bisnis.

Sebagai pebisnis yang bergerak di sektor properti dia juga berharap agar kepala daerah yang terpilih pada Pilkada serentak 2018 dapat terus mendukung program percepatan pembangunan infrastruktur.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan para pengusaha berharap kepala daerah yang terpilih pada Pilkada serentak bisa menjalankan amanah dari masyarakat dan dapat menjaga iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing.

“Saran pengusaha agar semua kebijakan dibuat untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan nilai tambah ekonomi,” ujarnya.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya mengatakan agenda Pilkada 2018 tidak terlalu memengaruhi transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK).

Akan tetapi, pada saat Pilpres 2019 diperkirakan bisa berdampak cukup besar terhadap transaksi di PBK. “Pengalaman saat Pilpres 2004 dan 2009 pengaruhnya cukup signifikan terhadap transaksi PBK,” imbuhnya.

Menurutnya, menjelang penyelenggaraan Pilpres 2019 banyak investor ataupun pebisnis yang cenderung wait and see untuk melihat perkembangan hasil pemilu. Oleh karena itu, biasanya transaksi PBK cenderung melambat.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengajak pelaku usaha menghilangkan persepsi bahwa kegiatan politik akan menggangu perekonomian. Menurutnya, politik dan ekonomi harus tetap berjalan tanpa saling mengganggu. Jokowi menilai kegiatan politik justru dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini