Menaker Optimistis Buka 2,8 Juta Lapangan Kerja Tahun Ini

Bisnis.com,06 Jul 2018, 08:03 WIB
Penulis: Deandra Syarizka
Pekerja menyelesaikan pembuatan gitar listrik di pabrik alat musik Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan optimistis dapat membuka lapangan kerja baru untuk 2,8 juta tenaga kerja pada tahun ini.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri optimistis mampu melampaui target membuka lapangan kerja baru sebanyak 2 juta tenaga kerja per tahun. Selama kurun tiga tahun terakhir (2015-2017), pihaknya mengklaim berhasil membuka 8.004.673 lapangan pekerjaan baru.

Dengan demikian, target pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk membuka sebanyak 10 juta lapangan kerja baru secara bertahap selama lima tahun bakal terpenuhi.

"Pada 2018, kami proyeksikan sekitar 2,8 juta lapangan kerja baru akan tercipta," ujarnya usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (5/7/2018).

Hanif mengungkapkan penyerapan tenaga kerja mencapai 10.658.978 tenaga kerja selama 2014-2017. Pada 2014, pemerintah berhasil menyerap 2.654.305 tenaga kerja, kemudian pada 2015 melonjak menjadi 2.886.288 dan 2016 sebanyak 2.448.916 tenaga kerja.

Serapan tenaga kerja kembali meningkat menjadi 2.669.469 tenaga kerja pada 2017.

"Kamis optimistis penciptaan lapangan kerja tiga tahun terakhir melampaui target yang dijanjikan pemerintahan Jokowi-JK saat kampanye," sebutnya.

Hanif menambahkan jumlah angka pengangguran sejak 2015 hingga saat ini juga terus mengalami penurunan. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi serta investasi sehingga membuka kesempatan kerja.

“Data pengangguran trennya terus menurun dari 5,5% menjadi 5,13%. Ini menunjukkan jika program pemerintah menuai keberhasilan. Kami akan terus melakukan percepatan pengurangan pengangguran dan membuka kesempatan kerja," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini