Sistem Iwish Kemenhub Diapresiasi Penerbangan Internasional

Bisnis.com,07 Jul 2018, 00:55 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Sistem Integrated Web-based aeronautical Information Service Handling atau IWISH yang dikembangkan Direktorat Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mendapat apresiasi dari dunia penerbangan internasional.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan para delegasi negara peserta sidang Volcano Ash Exercise (Volcex) Steering Group ICAO sangat mendukung penggunaan sistem Iwish dalam pelaksanaan latihan penanganan abu vulkanik gunung berapi

"Volcanic Ash Advisory Centre [VAAC] Darwin Australia dan Tokyo Jepang yang selama ini menjadi pusat acuan informasi terkait penanganan abu vulkanik pada penerbangan di Asia Pasifik, sangat tertarik untuk bekerjasama dengan [menggunakan] sistem ini," kata Agus dalam siaran pers, Jumat (6/7/2018).

Menurutnya, hal ini menandakan kemampuan sumber daya manusia penerbangan Indonesia, khususnya di bidang navigasi penerbangan sudah diakui penerbangan Internasional.

Agus melanjutkan bahwa secara lebih luas, ini juga merupakan pengakuan dari dunia penerbangan internasional terhadap penerbangan nasional Indonesia. Pihaknya berharap sistem yang dikembangkan Indonesia ini bisa ikut meningkatkan keselamatan penerbangan internasional.

"Ini merupakan konsekuensi dan bentuk tanggung jawab dari penerbangan Indonesia yang saat ini sudah berada di level elit dunia, yaitu memberikan kontribusi bagi keselamatan dan keamanan," ujarnya.

Sistem IWISH ini dikembangkan bersamaan sebagai flatform resmi dalam kegiatan Volcex sekaligus media komunikasi dan koordinasi pada penanganan dampak abu vulkanik dalam kondisi rill. Sistem ini akan dicoba penggunaannya pada 19 hingga 20 September dan bila berhasil akan digunakan untuk kondisi riil.

Secara garis besar, cara kerja sistem IWISH adalah ketika menerima informasi Vulcano Observatory Notice for Aviation (VONA) dengan kode alert orange/red untuk satu gunung maka secara otomatis sistem akan membentuk grup diskusi (CDM) yang anggotanya adalah stakeholder yang telah diidentifikasi dan diklasifikasikan sesuai area tanggungjawabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini