Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan program promosi untuk mendorong peningkatan transaksi menggunakan uang elektronik.
Executive Vice President Bank BRI Arif Wicaksono mengatakan, penggunaan Brizzi masih didominasi oleh transaksi nontunai di jalan tol. Pangsa pasar Brizzi untuk transaksi jalan tol diperkirakan antara 15%-20%. Sisanya, Brizzi dimanfaatkan untuk transaksi retail seperti pembelian makanan minuman dan transportasi.
Meskipun demikian, pihaknya tidak mau terus berharap dari transaksi di jalan tol. Ke depan, BRI akan fokus menggenjot transaksi ritel dengan beragam promosi. “Tujuannya agar masyarakat semakin terbiasa bertransaksi nontunai,” ujarnya, Minggu (8/7/2018).
Selain itu, bank pelat merah dengan raihan laba terbesar tersebut juga sedang mengembangkan sistem pemprograman uang elektronik berbasis cip yang dimilikinya agar bisa terhubung dengan penerbit lain (interoperabilitas). Dengan demikian, uang elektronik BRI dapat digunakan untuk bertransaksi di mesin electronic data capture (EDC) ataupun reader yang dimiliki oleh bank lain. Interoperabilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi dan mempermudah nasabah.
Sebagai informasi, BRI memiliki dua jenis uang elektronik yaitu yang berbasis server (TBank) dan berbasis cip (Brizzi). Produk Tbank sudah dapat mengakomodasi sistem uang elektronik teregistrasi. Sementara itu, produk uang elektronik berbasis cip sudah disesuaikan limitnya menjadi maksimal Rp2 juta sesuai aturan BI.
Pada periode Januari hingga April 2018, frekuensi transaksi uang elektronik Brizzi mencapai 74,7 juta kali transaksi. Adapun total kartu Brizzi yang beredar sebanyak 9,9 juta keping.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel