PILPRES 2019: Gerindra Ingin Koalisi dengan Demokrat meski AHY Tak Cawapres Prabowo

Bisnis.com,09 Jul 2018, 09:09 WIB
Penulis: JIBI
Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ketika ditemui wartawan usai acara Pengukuhan, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/Agne Yasa

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade berharap Partai Demokrat bakal berkoalisi dengan Gerindra dalam Pemilihan Presiden 2019.
Meskipun, kata Andre, Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tak menjadi cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Mudah-mudahan saja, harapan kami seperti itu," kata Andre melalui sambungan telepon, Minggu (9/7/2018).

Andre mengatakan nama AHY memang masuk dalam radar partai untuk menjadi cawapres Prabowo. Gerindra, kata Andre, akan mendiskusikan hal ini dengan partai koalisi lain.

"Kalau dengan Demokrat itu kami sedang bangun komunikasi, bangun pembicaraan," ucapnya.

Partai Gerindra saat ini sedang menimang nama-nama yang akan diduetkan bersama Prabowo dalam pilpres 2019. Nama AHY menjadi yang dipertimbangkan bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

AHY mulai dipertimbangkan Prabowo setelah dia bertemu dengan Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan. Demokrat akan berkoalisi dengan Gerindra asal AHY menjadi cawapres Prabowo.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengaku serius mengusung AHY sebagai cawapres Prabowo. Dia mengatakan Prabowo telah bertemu pemimpin Demokrat untuk membahas kemungkinan berkoalisi.

"Pak Prabowo mengatakan ingin Pak AHY jadi cawapres," kata dia di kawasan Kemang Jakarta Pusat, Sabtu kemarin.

Dalam sigi Roda Tiga Konsultan (RTK) awal Mei lalu, AHY memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres. Mantan TNI Angkatan Darat itu elektabilitasnya mencapai 8,5 persen.

Elektabilitas AHY juga melampaui Jusuf Kalla dan Gatot Nurmantyo yang mencapai 7,1 persen dan 5,9 persen. Sementara itu, tingkat keterpilihan Prabowo ada di angka sekitar 20 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini