Pertumbuhan Belanja Iklan Bakal Kerek Harga Saham SCMA dan MNCN

Bisnis.com,10 Jul 2018, 16:40 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Grup Emtek

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan belanja iklan untuk media televisi diyakini akan menopang harga saham emiten TV sepanjang tahun ini. Selama kuartal I/2018, belanja iklan untuk televisi tumbuh lebih tingi dibandingkan dengan Koran dan majalah.

Berdasarkan data Nielsen, selama kuartal I/2018 belanja iklan TV mencapai Rp34,7 triliun atau meningkat 8% dibandingkan dengan kuartal I/2017 (yoy) yang sebesar Rp32,1 triliun. Belanja iklan TV menguat meski tidak ada agenda nasional tertentu pada periode tersebut.

Sementara itu, belanja iklan untuk Koran dan majalah tercatat mengalami penurunan 8,1% pada periode Januari—Maret 2018 dibandingkan dengan kuartal I/2017. Pertumbuhan belanja iklan TV dipengaruhi belanja iklan menjelang Pilkada 2018 lalu.

Research Associate Sinarmas Sekuritas Kenji Fanata mengungkapkan bahwa kenaikan belanja iklan masih akan terus berlanjut sehingga berdampak positif bagi emiten media. Pada kuartal I/2018, kenaikan belanja iklan mengerek pendapatan PT Surya Citra Media Tbk., tetapi sayangnya tidak berkontribusi signifikan pada pendapatan PT Media Nusantara Citra Tbk. dan PT Visi Media Asia Tbk..

“Belanja iklan mengalir pada Surya Citra Media disebabkan kenaikan pangsa pasar SCTV dari 25,4% pada 2016 menjadi 27,9% pada 2017. Pada periode tersebut, pangsa pasar Media Nusantara Citra turun 3,4% menjadi 33,5% pada 2017,” ungka Kenji melalui riset, Selasa (10/7/2018).

Kenji mengatakan beberapa agenda nasional akan meningkatkan belanja iklan untuk emiten media seperti Piala Dunia, Asian Games, dan kampanye untuk pemilihan presiden 2019. Selain meningkat 12% selama kuartal I/2018, Kenji mencatat belanja iklan selama Ramadan-Lebaran tahun ini pun meningkat 18,41% dibandingkan tahun lalu.

Kenji menuturkan hingga riset tersebut diturunkan, harga saham dua emiten media yaitu SCMA dan MNCN telah tergerus 28,2% di saat IHSG turun di level 10,7% sepanjang tahun berjalan. Artinya, kedua emiten tersebut saat ini diperdagangkan dengan harga yang lebih murah.

“Kami merekomendasikan kedua emiten tersebut dengan proyeksi kedua perusahaan akan membukukan peningkatan pendapatan dari belanja konsumen yang lebih tinggi, di tengah sejumlah agenda besar,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini