Indeks PPI China Melaju Hingga 4,7% pada Juni

Bisnis.com,10 Jul 2018, 18:24 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari

Kabar24.com, JAKARTA – Inflasi produsen di China melaju ke level tertingginya di dalam enam bulan pada Juni ditopang oleh menguatnya harga komoditas. Selain itu, ancaman Washington yang ingin memberikan tekanan lebih lanjut kepada Beijing juga turut mempengaruhi inflasi produsen pada bulan lalu.

Menurut data Biro Statistik Nasional China (NBS), Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI)--yang menghitung laba industri--naik ke level 4,7% pada Juni dibandingkan tahun sebelumya dan melanjutkan kenaikan 4,1% pada Mei.

Pencapaian itu membuat inflasi produsen China bergerak naik untuk tiga bulan berturut-turut, setelah sempat melemah pada akhir 2017.

Sementara itu, untuk basis per bulan (month-on-month/MoM), PPI China naik 0,3% pada Juni dari 0,4% pada Mei.

Adapun analis yang disurvei Reuters memperkirakan PPI China pada Juni dapat naik sebesar 4,5% ditopang oleh pemulihan harga komoditas global baru-baru ini.

Harga material mentah melonjak 8,8% pada Juni ketimbang setahun sebelumnya, dan dari kenaikan 7,4% pada bulan sebelumnya.

Oleh karena itu, naiknya harga-harga telah membantu menambah pendapatan dan laba perusahaan industri China dalam laju cepat.

Namun, sebagian besar lonjakan itu hanya untuk harga bahan baku, seperti minyak dan batu bara, sehingga keuntungan hanya didapatkan oleh produsen saja. Di sisi lain, hal itu membuat biaya input menjadi naik untuk manufaktur dan eksportir yang tergabung di dalam rantai penawaran.

Sementara itu, inflasi konsumen tahunan juga menanjak karena harga makanan naik dalam laju tercepatnya seiring bank sentral China (PBOC) masih tetap fokus untuk melindungi diri dari perlambatan ekonomi.

Indeks Harga Konsumen (consumer price index/CPI) naik 1,9% pada Juni daripada tahun sebelumnya, atau melanjutkan kenaikan dari Mei yang sebesar 1,8%. Sementara secara MoM, inflasi konsumen turun 0,1%.

Kemudian CPI inti—yang mengecualikan harga makanan dan energi—tetap tidak berubah di level 1,9% pada Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini