Milenial Perlu Melek Investasi

Bisnis.com,10 Jul 2018, 14:44 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari
/Investhink

Bisnis.com, JAKARTA – Generasi milenial yang lahir periode 1980-2000 menjadi kelompok usia produktif terbesar. Selain untuk ‘membeli pengalaman’, pendapatan mereka juga mulai dipakai untuk investasi demi masa depan.

Co-Founder Investhink Indonesia Malik Adhi berpendapat, sebagai investor pemula, generasi milenial perlu banyak belajar soal pasar modal. Reksa dana bisa jadi pilihan investasi yang tepat untuk investor pemula.

Akan tetapi sebelum memulai berinvestasi ada baiknya untuk mempelajari dahulu mengenai seluk beluk reksa dana. Belajar dapat dilakukan dengan membaca buku, internet atau dengan mengikuti kelas investasi.

 “Sebagai calon investor kita perlu memahami seluk beluk reksa dana, agar lebih jeli dan teliti sebelum memulai berinvestasi. Dengan begitu risiko kerugian dapat diminimalisir sesuai profil risiko dan tujuan investasinya,” kata Malik dalam rilis yang Bisnis terima, Selasa (10/7/2018).

Ia ingin mengajak banyak generasi milenial untuk dapat memulai investasi selagi usia muda. Dengan membangun komunitas Investhink Indonesia, diharapkan komunitas ini dapat menjadi ecosystem builder sebagai tempat untuk belajar tentang investasi dan keuangan.

Menurut malik, komunitas ini bisa meningkatkan partisipasi investor muda dan investor lokal di pasar modal Indonesia.

Ia menambahkan, keinginan untuk berinvestasi di kalangan anak muda sangat tinggi, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi digital yang semakin memudahkan anak muda untuk dapat belajar dan memulai investasi.

Saat ini sudah banyak platform dan marketplace investasi reksa dana online yang dapat diakses melalui smartphone dan gadget, seperti Ipotfund. Mereka menyediakan fitur analisis untuk melihat performa reksa dana.

Apalagi, lanjutnya, nilai investasi bisa dimulai dengan selembar Rp100.000. “Selain itu, transaksi jual beli reksa dananya bebas biaya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini