Moody's Ganjar Peringkat Baa2 ke BRI

Bisnis.com,10 Jul 2018, 16:13 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mendapatkan peringkat Baa2 dengan prospek stabil dari Moody's Investors Service Singapore untuk long-term foreign currency senior unsecured notes dalam mata uang dolar Amerika.

Moody's Investors Service Singapore menyampaikan melalui siaran pers yang diterima Bisnis pada Selasa (10/7/2018), bahwa outlook dari surat hutang tersebut masih dalam kondisi stabil.

Peringkat Baa2 untuk long-term foreign currency senior unsecured tersebut sejalan dengan peringkat Baa2 terhadap deposito bank dalam valuta asing.

Senior unsecured notes yang didenominasikan dalam USD terdiri dari obligasi yang tidak disubordinasikan dan tidak dijaminkan oleh BRI sebagai penerbit, peringkat yang sama disebutkan akan berlaku secara setara (pari-passu) dengan obligasi tidak terjamin lainnya.

Peringkat tersebut didukung oleh penilaian kredit dasar BRI yang memperoleh peringkat Baa2 serta ekspektasi Moody's terhadap potensi dukungan pemerintah Indonesia (Baa2, stabil) yang sangat tinggi yang dapat membantu kinerja bank saat dibutuhkan.

Sebagai catatan, Moody's mengatakan peringkat ini juga tidak menerima kenaikan karena posisi penilaian kredit dasar BRI telah setara dengan perigkat pada sovereign rating.

Penilaian kredit dasar BRI dengan peringkat Baa2 diberikan dengan alasan permodalan dan profitabilitas perseroan yang kuat berkat kinerja pembiayaan mikro yang solid dan menguntungkan, serta kualitas pendaan, aset, dan likuiditas yang stabil.

Sejauh ini Moody's menilai belum ada potensi peningkatan terhadap penilaian kredit dasar BRI selama sovereign rating perseroan belum mengalami peningkatan.

Dalam hal sovereign rating yang lebih tinggi, Moody's akan mempertimbangkan untuk meningkatkan penilaian kredit dasar BRI jika fundamental kredit bank tetap kuat dan menunjukkan peningkatan yang tajam dalam kualitas asetnya.

Terutama kinerja pada segmen kredit korporasi yang selama ini memiliki tingkat kredit bermasalah yang terjaga rendah selama beberapa periode.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini