Bisnis.com, JAKARTA – PT Sentul City Tbk bersama Sumitomo Corporation dan Hankyu Hanshin Properties Corporation dari Jepang bentuk perusahaan joint venture (JV), PT Izumi Sentul Realty, mengembangkan apartemen Opus Park di Sentul City Bogor.
Direktur Utama PT Izumi Sentul Realty Ricky Kinanto Teh mengatakan akan mengembangkan apartemen Opus Park di dalam kawasan Central Business Distric (CBD) Sentul City seluas 7,8 hektar yang merangkum apartemen, pusat perbelanjaan asal Jepang AEON Mall, perkantoran dan hotel bintang lima dengan total investasi kawasan CBD di atas Rp5 triliun.
“Kami mengembangkan apartemen Opus Park berkualitas Jepang yang memiliki banyak keunggulan yang kami tujukan untuk pasangan keluarga baru, business professional, dan mereka yang mencari kualitas hidup yang lebih tinggi di daerah yang masih asri,” ujar Ricky saat Press Conference Agent Gathering di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Apartemen Opus Park nantinya akan menyatu dan bersebelahan langsung dengan AEON Mall yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada awal kuartal kedua 2019.
Dibangun dengan luas bangunan mencapai 500.000 meter persegi, apartemen Opus Park akan terdiri dari 3 menara yang dihubungkan dengan skybridge dan merangkum sebanyak kurang lebih 1.095 unit dengan total 365 unit apartemen setiap menara.
Apartemen Opus Park terbagi dalam 8 tipe unit apartemen yaitu tipe 1 kamar, 2 kamar, 2+1 kamar, dan 3+1 kamar dengan luasan mulai dari semi gross 40,54 meter persegi hingga 160,10 meter persegi. Harga unit apartemen Opus Park dibanderol mulai dari Rp790 juta hingga Rp3,1 miliar per unit.
Saat ini pembangunan apartemen Opus Park sudah mencapai lantai 20 dengan target topping off pada September 2018 dengan target akan mulai diserahterimakan pada akhir 2019.
Presiden Direktur PT Sentul City Tbk David Pratono mengatakan porsi kepemilikan saham JV tersebut sebesar 30% dimiliki oleh PT Sentul City Tbk, 45% dimiliki oleh Sumitomo Corporation, dan 25% dimiliki oleh Hankyu Hanshin Properties Corporation.
“Total investasi dari apartemen Opus Park ini mencapai Rp1,2 triliun,” ungkap David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel