DIVESTASI SAHAM FREEPORT, IUPK Permanen Tunggu Negosiasi Rampung 100%

Bisnis.com,12 Jul 2018, 21:20 WIB
Penulis: Lucky Leonard
CEO Freeport McMoran Richard Adkerson (dari kiri), memberikan paparan didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seusai penandatanganan pokok-pokok kesepakatan divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) di Jakarta, Kamis (12/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kepastian pemberian Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi (OP) permanen untuk PT Freeport Indonesia masih menunggu penyelesaian negosiasi secara keseluruhan antara PT Inalum (Persero) dan Freeport-McMoRan Inc.

Menteri ESDM Igansius Jonan Mengatakan IUPK OP baru akan difinalkan setelah proses divestasi tundan dan stabilitas investasi disepakati. Adapun dua isu lain yang dibahas dalam perundingan, yakni pembangunan smelter dan perpanjangan operasi dengan mengubah status menjadi IUPK sudah disepakati.

"Semoga dalam HoA [head of agreement] ini [divestasi] bisa difinalisasi lebih cepat. Jadi, 51% saham lewat Inalum bisa jalan. Kedua, soal stabilitas investasi ini harus segera selesai PP-nya [peraturan pemerintah]. Nanti baru kami finalkan IUPK OP-nya," ujarnya dalam acara penandatangan HoA divestasi saham Freeport Indonesia di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (12/7/2018).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan berbagai kesepakatan yang akan dibuat, termasuk masalah stabilitas investasi akan dimasukkan dalam IUPK OP permanen Freeport Indonesia.

CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan smua pihak yang terlibat dalam perundingan menyepakati keberlangsungan operasi Freeport Indonesia hingga 20141. Menurutnya, mekanismenya akan didetailkan lebih lanjut.

"Freeport-McMoRan tetap berkomitmen untuk kesuksekan Freeport Indonesia. Kami bangga dengan apa yang telah kami capai dalam lebih dari 50 tahun sejarah kami," ujarnya.

Adkerson menjelaskan perpanjangan operasi ini akan meningkatkan manfaat secara signifikan bagi Pemerintah Indonesia di masa mendatang. Dengan kepastian investasi dan operasi hingga 2041, pihaknya memperkirakan manfaat langsung kepada pemerintah pusat dan daerah, serta dividen kepada Inalum dapat melebihi US$60 miliar.

Adapun selama lima belas tahun terakhir, Freeport Indonesia telah memulai proses transisi dari operasi penambangan terbuka ke penambangan bawah tanah. Dalam proses tersebut, Freeport telah menginvestasikan sekitar US$6 miliar untuk mengembangkan tambang bawah tanah dan berencana menambah investasi hingga miliaran dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini