Sibuk Jadi Menteri, Ujian Paket C Susi Molor Satu Tahun

Bisnis.com,13 Jul 2018, 18:57 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) saat bertemu Mantan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, di sela-sela Seafood Expo North America (SENA), di Boston, Amerika Serikat, Minggu sore (11/3/2018) waktu setempat./JIBI-Hery Trianto

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya memperoleh ijazah kelulusan SMA melalui paket C setelah mengikuti ujian pada Mei 2018. Ujian ini terpaksa ditunda satu tahun karena kesibukannya sebagai pejabat publik, apalagi sekelas menteri.

Susi mengikuti ujian paket C melalui sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Pangandaran, Jawa Barat 11-13 Mei 2018. Pemilihan lokasi terdekat dengan sang menteri diajukan oleh Yayasan Bina Pandu Mandiri, tempat Susi ‘berguru’.

Pengajuan yang dilakukan yayasan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu ternyata diterima. Alhasil Susi mengikuti ujian selama tiga hari di SMA N 1 Pangandaran. Ketua Yayasan Bina Pandu Mandiri Didi Ruswendi mengatakan pelaksanaan ujian yang harusnya diikuti Susi tertunda selama satu tahun.

“Seharusnya Ibu Susi mengikuti ujian pada 2017, tapi karena beliau sibuk dengan tugas negara ke luar negeri, akhirnya mengikuti ujian susulan pada 11-13 mei 2018. Ini jadwal kedua dan ini susulan istilahnya,” kata Didi saat dihubungi Bisnis Jumat (13/7/2018).

Sejak Susi mendaftar pada yayasan tersebut, dia mendapat sejumlah modul dan buku paket. Didi mengaku beberapa kali ke Jakarta untuk berbicang dengan orang normor 1 di Kementerian Kelautan dan Perikanan itu. Sistem pemberian materi juga menurutnya cukup santai. Didi mengaku Menteri KKP itu cukup disiplin dan tekun saat diberikan arahan. Sementara itu, jadwal pertemuan juga disesuaikan dengan kesibukan Susi.

“Mulai diterima di kelas 11 belajar melalui modul, buku paket yang ada,” katanya.

Susi memulai program paket C pada 2015 melalui yayasan tersebut. Setelah mendaftar, Susi juga menyertakan beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti keterangan tidak lulus di SMA 1 Yogyakarta dan bukti rapor kelas 1 SMA 1 Yogyakarta. Syarat ini membuat Susi memulai program paket C dari kelas 2 SMA atau kelas XI.

“Kami merasa bangga bersyukur. Prinsipnya belajar sepanjang hayat. Bu Susi memberikan contoh yang baik bagi masyarakat,” katanya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini